JAKARTA – Cetak biru alias blue print sepakbola Indonesia yang telah dimiliki dan dirancang oleh PSSI harus dijaga demi Timnas Indonesia yang lebih baik di masa depan. Pendapat itu disampaikan langsung oleh salah satu legenda sepakbola Tanah Air, Budi Sudarsono.
Kesuksesan Timnas Indonesia U-23 merebut peringkat keempat Piala Asia U-23 2024 menjadi kado indah untuk PSSI yang baru saja merayakan ulang tahun ke-94 pada 19 April lalu. Meski akhirnya belum beruntung untuk lolos ke Olimpiade, sepakbola Indonesia jelas mengalami kemajuan.

Lebih lanjut, menurut Budi kompetisi masih harus terus diperbaiki. Dia cukup menyoroti betapa sulitnya mencari penyerang lokal yang berkualitas.
"Dalam tiga sampai empat tahun ke belakang, ini harus ada introspeksi, apa kesalahannya, karena ini imbasnya ke timnas," terang Budi.
"Misal saya lihat di EPA, minimal usia dini kan 30 laga per tahun, terus itu ideal apa engga? Makanya kita harus setiap tahun harus berbenah, walaupun sudah bagus, tetap harus berbenah," tambahnya.
Eks penyerang Persik Kediri itu memilih Jepang untuk dicontoh. Menurutnya, negara berjuluk Negeri Sakura itu memiliki blueprint sepak bola yang dieksekusi bertahun-tahun dan memetik buahnya saat ini.