JAKARTA - Muncul isu Liga 1 2024-2025 akan diisi oleh 20 tim dari sebelumnya 18 kesebelasan pada 2023-2024. Hal itu langsung menjadi sorotan pengamat sepakbola Indonesia Kesit Budi Handoyo.
Menariknya, jika wacana 20 tim itu disepakati, hanya satu kesebelasan yang akan terdegradasi dari Liga 1 2023-2024 dari yang seharusnya tiga. Hal itu agar jatah promosi dari Liga 2 tetap sama tiga tim.

Kesit mengatakan tidak masalah Liga 1 dihuni 20 tim. Dia menilai yang harus diperhatikan adalah peningkatan kualitas kompetisi agar ranking Liga 1 di Asia semakin baik.
"Tapi lebih bagusnya konsisten apa yang sudah disepakati di awal. Di awal kan PSSI sudah bertemu dengan para klub Liga 1 dan Liga 2 (Sarasehan), jadi itu dijalankan dulu," ujar Kesit dalam keterangan yang diperoleh MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (9/1/2024).
"Mungkin untuk next season boleh dilakukan penambahan tim peserta di Liga 1, tapi harus kesepakatan Exco (PSSI) dan persetujuan kongres (PSSI). Jangan sampai apa yang sudah disepakati dicederai," imbuhnya.
"Misalnya boleh silakan dari Liga 2 nantinya yang promosi ditambah dari tiga menjadi lima. Atau mekanisme lainnya, supaya Liga 1 jumlahnya menjadi 20 tim. Namun, tetap harus kesepakatan Exco dan persetujuan kongres," tukas Kesit.
Sementara itu, pengamat sepakbola lain, Yusuf Kurniawan, mengatakan wacana itu justru mencederai sepakbola Indonesia karena bakal menimbulkan spekulasi ada tim yang ingin diselamatkan. Dia menilai idealnya kompetisi dibuat menjadi tiga wilayah dengan masing-masing 12 tim, yang berarti total ada 36.
“Idealnya dengan demografi Indonesia yang luas, dibagi ke dalam tiga wilayah, barat, tengah, timur seperti ISL 2007. Biaya akomodasi dan traveling akan jauh lebih efisien. Lalu supaya lebih merata, dan daerah-daerah (klub) terluar punya kesempatan naik panggung ke kasta tertinggi," urai Yuke.