JALAN Manchester City meraih titel Liga Champions 2022-2023 terhitung mulus. Mereka tak lagi bagai pungguk merindukan bulan pada musim panas 2023.
Fase Grup
Perjalanan si pungguk meraih bulan biru dimulai dari fase grup. Diundi masuk Grup G Liga Champions 2022-2023, Man City disebut-sebut bakalan kesulitan. Sebab, di grup itu bercokol Borussia Dortmund, Sevilla, dan FC Copenhagen.
Nyatanya, Manchester Biru bisa melenggang mulus dengan modal 14 poin hasil dari empat kemenangan dan dua seri. Anak asuh Pep Guardiola pun tampil sebagai juara grup.
Fase Gugur
Jalan mulus dan takdir tampaknya bersahabat dengan Man City. Buktinya, mereka bertemu RB Leipzig di babak 16 besar Liga Champions 2022-2023 ketika ada klub-klub seperti Inter Milan, AC Milan, dan Paris Saint-Germain (PSG) yang finis sebagai runner-up.
Die Roten Bullen disikat habis dengan agregat 8-1 meski sempat imbang 1-1 di pertemuan pertama. Ujian lalu datang dalam bentuk Bayern Munich pada babak perempatfinal.
Memang dasarnya takdir, Die Roten justru dijumpai dalam bentuk yang paling tidak ideal. Ada pergolakan di internal tim yang berujung pemecatan Julian Nagelsmann.
Pergantian sosok pelatih cukup berpengaruh terhadap performa Bayern. Alhasil, sang juara enam kali Liga Champions itu ditumpas dengan agregat 4-1.
Halangan juga tak mereka temui di babak semifinal kendati harus menghadapi Real Madrid. Los Blancos tampil di bawah performa hingga takluk 1-5 secara agregat dari Manchester City!
Final
Stadion Olympic Atatturk di Istanbul, Turki, seperti menjadi jodoh bagi Man City. The Citizens seharusnya berlaga di sana ketika final Liga Champions 2020-2021 dimainkan. Sayangnya, kebijakan Turki di tengah pandemi Covid-19 membuat laga final itu dipindahkan ke Dragao, Portugal.
Takdir memang tidak bisa dielakkan. Sang lawan, Inter Milan, harus berhadapan dengan semacam kutukan yang menimpa saudara tuanya. Ya, AC Milan kalah dramatis di lokasi yang sama pada final Liga Champions 2004-2005 dari klub Inggris lain yakni Liverpool!
Namun, jalan kali ini tidak mulus buat Man City. Di luar dugaan, anak asuh Simone Inzaghi memberi perlawanan sengit. Bahkan, mereka mendapat sejumlah peluang emas untuk unggul lebih dulu.
Si pungguk seakan kembali harus merindu sang rembulan. Sampai akhirnya, laga memasuki menit ke-68. Lini pertahanan Inter kocar-kacir saat hendak menghalau bola.
Situasi itu lalu dimanfaatkan Rodrigo Hernandez untuk menyepak bola liar sekencang-kencangnya dari area kotak penalti. Si kulit bundar meluncur deras dan merobek jala gawang Andre Onana. Man City menang 1-0!
Usai laga, Guardiola menyebut kesuksesan itu bagai sudah terukir di langit. Walau begitu, pria asal Spanyol tersebut mengakui sangat tidak mudah untuk menjuarai Liga Champions.
“Trofi ini sangat sulit untuk dimenangi. Kompetisi ini seperti undian koin. Namun, kami ada di sana. Menurut saya, kesuksesan ini sudah tertulis di langit,” tukas Guardiola, dikutip dari Sky Sports.
Memang, trofi tersebut begitu diidam-idamkan Man City. Bisa dibilang, itu adalah trofi yang hilang dari lemari koleksi di Stadion Etihad, sejak dipegang konsorsium dari Uni Emirat Arab (UEA).
Takdir memang sudah menentukan jalan Man City begitu mulus meraih trofi idaman. Mereka tak terkalahkan sejak fase grup hingga malam indah di Istanbul.
(Rivan Nasri Rachman)