KISAH Jose Mourinho pilih tinggalkan Inter Milan usai mencatatkan sejarah treble hanya demi bergabung bersama Real Madrid akan dibahas Okezone di artikel ini. Seperti diketahui, Jose Mourinho adalah pelatih kawakan yang telah mengukir banyak sejarah bersama klub yang dibelanya.
Salah satu klub yang Mourinho sulap menjadi klub mengerikan hingga mencatatkan sebuah sejarah adalah Inter Milan. Tepatnya pada musim 2009-2010, Mourinho sukses membuat Inter Milan menjadi klub Italia pertama yang mampu meraih treble winners.
Di musim itu, Nerazzurri sukses meraih scudetto, menjuarai Copa Italia, dan sukses menjuarai Liga Champions. Keberhasilan itu tidak lepas dari bagaimana strategi parkir bus Jose Mourinho yang sangat menyulitkan lawan.
Ditambah lagi, strategi itu juga ditunjang dengan para pemain-pemain top seperti Marco Materazzi, Javier Zanetti, Samuel Eto'o, Diego Milito, Wesley Sneijder dan lain sebagainya.
Namun hal mengejutkan terjadi setelah musim luar biasa itu berakhir. Tanpa diduga, tepat setelah meraih treble bersama Inter Milan, Jose Mourinho memutuskan untuk meninggalkan tim dan menandatangani kontrak bersama Real Madrid.
Padahal, pelatih asal Portugal itu pernah menolak tawaran tersebut dan bertahan di Inter saat ia baru semusim di Giuseppe Meazza. Lebih dari itu, dengan modal treble winner dirinya juga berpeluang besar untuk kembali merengkuh scudetto bersama Nerazzurri.
Namun belum lama ini, Jose Mourinho membeberkan alasan ia meninggalkan Inter Milan saat baru saja meraih treble winner. Berbicara pada Sport Italia, pelatih yang kini menangani AS roma itu mengatakan bahwa dirinya memang sangat ingin pergi ke Real Madrid di masa itu.
“Saya selalu jujur pada orang lain dan pada diri saya sendiri. Saya bisa saja pergi ke Real Madrid setelah musim pertama saya bersama Inter, namun saya telah menandatangani kontrak untuk bertahan lebih dari satu tahun. Saya memiliki hubungan yang luar biasa, tidak hanya dengan presiden (Marco Moratti), tapi juga dengan istri dan anak-anaknya,” kata Jose Mourinho dilansir dari Tribal Football, Selasa (26/12/2023).
Setelah menolak tawaran itu, tawaran kedua datang disaat Jose Mourinho berhasil membawa Inter Milan ke final Liga Champions 2009-2010. Pada momen itu, dirinya memutuskan untuk menerimanya dan tidak ingin melewatkan kesempatan bergabung dengan klub terbesar di dunia.
“Kesempatan datang untuk kedua kalinya dan saya ingin pergi. Itu adalah momen dalam karir saya di mana saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus melakukannya. Mereka adalah klub terbesar di dunia, tidak ada sejarah, tapi saya punya keinginan untuk memenangkan gelar Serie A,” sambung Mourinho.
Namun meninggalkan tim yang Mourinho bawa mencetak sejarah dengan para pemain yang membuatnya nyaman bukanlah hal yang mudah bagi Mourinho. Pada akhirnya, setelah memenangkan Liga Champions, Mourinho memutuskan untuk tidak sekalipun kembali ke kota Milan.
Alasannya jelas, Mourinho tidak ingin muncul sebuah perasaan yang akan menggoyahkan keinginannya untuk pergi ke Madrid.
“Para pemain cerdas sudah tahu apa yang akan saya putuskan, setelah final Liga Champions saya tidak kembali ke Milan karena takut perasaan berubah, dan saya tidak akan pernah ke Real Madrid lagi,” kata Mourinho.
“Saya menolak menandatangani kontrak dengan Real Madrid sebelum final melawan Bayern Munich, tapi saya takut untuk kembali ke Milan karena emosi,” tutup pelatih berjuluk The Special One itu.
Pada akhirnya, Mourinho pun benar-benar ke Real Madrid. Di Los Blancos, dirinya sukses meraih berbagai gelar bergengsi termasuk La Liga hingga Copa Del Rey.
(Rivan Nasri Rachman)