PELATIH Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, diincar klub juara Liga Super China 2023, Shanghai Port. Apakah Kim Pan-gon mengikuti jejak pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang menolak penawaran klub asal China?
Medio awal pekan ini, akun Instagram @malaysiafootballleague mengeluarkan peryataan yang mengejutkan. Berdasarkan informasi dari sejumlah media China, Kim Pan-gon masuk radar Shanghai Port.
(Kim Pan-gon masih terus berkarya bersama Timnas Malaysia)
“Kim Pan Gon dalam radar juara Liga China yaitu Shanghai Port. Menurut sumber dari wartawan China, klub China yang baru menjuarai Liga Super China yaitu Shanghai Port ingin mendatangkan pelatih baru musim depan dan Kim Pan Gon merupakan salah satu calonnya,” tulis akun @malaysiafootballleague.
Tak heran Kim Pan-gon masuk radar Shanghai Port. Kim Pan-gon sukses besar bersama Timnas Malaysia.
Kim Pan-gon mengantarkan Timnas Malaysia lolos ke Piala Asia 2023, sesuatu yang terakhir kali mereka capai pada 2007. Selain itu, Kim Pan-gon juga mendongkrak ranking FIFA Timnas Malaysia dari yang awalnya berada di peringkat 154 ke 130 dunia!
Selain itu, Kim Pan-gon juga sempat empat tahun (2013-2017) menangani Timnas Hong Kong sehingga paham budaya yang ada di Negeri Tirai Bambu. Lantas, apa respons Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) terhadap pemberitaan di atas?
FAM dikabarkan langsung membentengi kontrak baru kepada Kim Pan-gon yang berakhir pada 31 Desember 2023. Hanya saja belum diketahui berapa lama Kim Pan-gon mendapat perpanjangan kontrak dari FAM.
“Untungnya, FAM langsung memperpanjang kontrak Kim Pan Gon lebih awal,” lanjut laporan tersebut.
(Kim Pan-gon masih terus menangani Timnas Malaysia)
Benar saja, Shanghai Port akhirnya tak jadi menunjuk Kim Pan-gon sebagai pelatih mereka. Shanghai Port memilih pelatih asal Australia, Kevin Muscat.
Dengan begitu, Kim Pan-gon mengikuti jejak Shin Tae-yong yang pernah menolak tawaran klub Liga Super China. Pada 2019 atau sebelum menangani Timnas Indonesia, Shin Tae-yong ditawari menjadi pelatih Shenzhen FC.
Namun, tawaran itu ditolak Shin Tae-yong meski diimingi-imingi gaji tiga kali lipat lebih besar ketimbang menangani Timnas Indonesia. Shin Tae-yong menolak tawaran tersebut karena ia hanya dikontrak jangka pendek (satu tahun).
(Ramdani Bur)