SEBANYAK 5 penyebab Shin Tae-yong tolak tawaran latih klub kaya Asia asal China, Shenzhen FC, pada 2019 akan diulas Okezone. Shin Tae-yong pernah mendapat tawaran gaji tinggi dari Shenzhen FC sebelum menangani Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong dijanjikan gaji USD3 juta atau sekira Rp46,9 miliar per tahun. Namun, Shin Tae-yong menolak tawaran tersebut dan memilih untuk melatih Timnas Indonesia, meskipun hanya dibayar USD1 juta atau setara Rp15,6 miliar per tahun. Lantas, apa alasan Shin Tae-yong menolak tawaran melatih dari Shenzhen FC?
Berikut 5 penyebab Shin Tae-yong tolak tawaran latih klub kaya Asia:
5. Kontrak Pendek
Shenzhen FC hanya menjanjikan kontrak satu tahun kepada Shin Tae-yong. Padahal, Shin Tae-yong membutuhkan adaptasi, mengingat ia berkarier di negara dan budaya yang berbeda dengan Korea Selatan.
“Tawaran Shenzhen FC hanya satu tahun. Shenzhen FC tidak menjanjikan kontrak jangka panjang. Padahal, jika mereka menawarkan dua tahun, saya mungkin menganggap China serius kepada saya,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari channel YouTube Hyungwook.
4. Hubungan Baik dengan PSSI
Shin Tae-yong memiliki hubungan yang baik dengan PSSI, terhitung semenjak Sekjen PSSI pada 2019, Ratu Tisha, melakukan pendekatan untuk mendapatkan jasanya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ia menilai PSSI memiliki komitmen membangun Timnas Indonesia menjadi tim yang lebih baik.
3. Biasa Latih Tim Nasional
Setelah menangani Seongnam pada 2012, Shin Tae-yong membesut Timnas Korea Selatan U-20, U-23 dan senior. Ternyata, fakta itu yang membuat Shin Tae-yong menilai lebih nyaman menangani tim nasional ketimbang klub.
“Klub China menghubungi saya sejak April 2019. Namun, saya memilih Timnas Indonesia. Ketika saya memimpin Timnas Korea Selatan, saya merasakan hal yang berbeda ketimbang menangani sebuah klub,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari Sportalkorea.
2. Kembangkan Potensi Pemain Muda
Shin Tae-yong memiliki komitmen mengembangkan pemain muda Indonesia. Ia percaya pemain muda Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain-pemain top dunia, dan ia ingin membantu mereka mencapai potensi tersebut.
1. Jadikan Timnas Indonesia Macan Asia
Ia memiliki ambisi menjadikan Timnas Indonesia sebagai kekuatan besar di Asia. Ia percaya Timnas Indonesia memiliki potensi menjadi tim yang kompetitif dan ia ingin menjadi bagian dari perjalanan tersebut.
(Ramdani Bur)