“Dia pergi ke surga bersama tim Argentina, memenangkan segalanya dalam beberapa tahun terakhir, dan bersama PSG dia menjalani neraka, kami menjalani neraka, baik dia dan saya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Neymar membenarkan penyebab keduanya tidak betah adalah karena hubungan yang buruk dengan fans PSG, serta kritik tak beralasan yang terus berlanjut. Tetapi, Neymar menegaskan keduanya tetap berupaya memberikan yang terbaik.
“Kami kesal, karena kami berada di sana bukan tanpa alasan, kami di sana untuk melakukan yang terbaik, untuk menjadi juara, mencoba membuat sejarah. Itulah mengapa kami mulai bermain bersama lagi, kami berkumpul di sana agar kami bisa membuat sejarah. Sayangnya, kami tidak berhasil,” tutup Neymar.
(Rivan Nasri Rachman)