BERIKUT tiga pemain Timnas Indonesia U-23 yang tampil bagus di Piala AFF U-23 2023, tetapi tidak dipanggil ke Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Padahal, ketiga pemain tersebut bisa memberi opsi bagi pelatih Shin Tae-yong.
Pria asal Korea Selatan itu telah memanggil 27 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-23 di Kota Solo, Jawa Tengah. TC itu dijadwalkan berlangsung mulai 4 September 2023.
Para pemain akan disiapkan untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Adapun Indonesia menjadi tuan rumah Grup H Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 dan akan menghadapi Timnas Hong Kong U-23 dan Timnas Turkmenistsan U-23 pada 6-12 September 2023.
Shin memanggil nama-nama terbaik untuk mengikuti pemusatan latihan. Bahkan, beberapa pemain di bawah usia 23 tahun yang merumput di luar negeri pun dipanggil. Namun, ada tiga pemain yang baru saja mentas di Piala AFF U-23 2023 yang terpinggirkan. Siapa saja?
3. Kadek Arel Priyatna
Hilangnya nama Kadek Arel Priyatna cukup mengherankan. Pasalnya, ia merupakan pemain tengah utama di sepanjang gelaran Piala AFF U-23 2023. Bek tengah Bali United itu punya performa yang lumayan di jantung pertahanan.
Namun, hadirnya Elkan Baggott dan Rizky Ridho membuat Kadek Arel tersingkir. Pemain berusia 18 tahun itu terpaksa menepi lantaran kedua pesaingnya punya jam terbang lebih tinggi.
2. Frengky Deaner Missa
Fullback pinjaman Persikabo 1973 dari Persija Jakarta ini cukup rutin mendapat menit bermain di Piala AFF U-23 2023. Kemampuan Frengky membantu serangan dari sisi lapangan cukup positif untuk Timnas Indonesia U-23.
Sayangnya, pemain asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu tidak masuk dalam skema Shin untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Hal tersebut patut disayangkan mengingat Frengky bisa diturunkan di kanan maupun kiri.
1. Robi Darwis
Nama yang paling mengejutkan tentu saja Robi Darwis. Pemain Persib Bandung ini tampil bagus sebagai bek kanan darurat setelah Bagas Kaffa dibekap cedera. Padahal, posisi aslinya adalah gelandang.
Hilangnya nama Robi cukup disesalkan. Sebab, kemampuan bermain di pos bek kanan, tengah, maupun gelandang, sangat dibutuhkan untuk laga-laga yang menuntut seperti babak kualifikasi. Namun, sekali lagi, hal itu adalah hak prerogatif sang pelatih.
(Wikanto Arungbudoyo)