JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, memastikan belum bisa membahas terkait format yang akan dipakai di Liga 2 2023-2024. Pasalnya sampai saat ini format tersebut belum jelas dan PT LIB hanya bisa menunggu keputusan dari PSSI.
“Tergantung PSSI karena semua berpulang ke PSSI. Terakhir setelah owners meeting sudah kasih rekomendasi beberapa poin hasil komunikasi PT LIB dengan klub. Sekarang bolanya ada di PSSI,” kata Ferry dikutip Kamis (17/8/2023).
“Segala sesuatunya, termasuk format dan pembagian grup, sistem, promosi dan degradasi bukan ranah kita. Kami tinggal tunggu seperti apa yang dikasih PSSI kepada kita tinggal jalani,” lanjutnya menambahkan.
Sebelumnya, sudah ada gambaran-gambaran mengenai format Liga 2 musim ini. Sempat direncanakan bahwa Liga 2 2023-2024 akan berjumlah sebanyak 198 laga dengan diantaranya terdapat sistem gugur.
Kemudian ada beberapa klub yang tidak setuju dengan format tersebut. Pro dan kontra klub Liga 2 mengenai format membuat kejelasan kompetisi tersebut menjadi mandek.
“Itu ada beberapa rekomendasi. Kami menerbitkan tiga rekomendasi, ada 198 (laga) dengan format langsung gugur dan sebagainya. Itu datangnya dari hasil (kesepakatan klub) mereka sendiri,” ujar Ferry.
“Kemudian dari perjalanannya ada klub tidak sepakat minta kontribusi dan format jangan terlalu besar, akhirnya kami ikuti rekomendasi mereka,” sambungnya.
“Mereka bikin surat lebih dahulu karena punya tim kecil rekomendasi sampai 198 pertandingan. Kami ikuti, tetap dalam perjalanan tidak setuju,” ucap eks Direktur Olahraga Persija Jakarta itu.
Selain format 198 laga, terdapat pula skenario adanya 16 besar hingga 12 besar, namun tidak kunjung disepakati. Alhasil PT LIB menyerahkan keputusan format Liga 2 ke pemegang wewenang tertinggi sepak bola tanah air alias PSSI.
“Berarti itu hanya kelompok kecil yg merekomendasikan ke PSSI dan LIB. Kemudian berkembang lagi minta supaya ada 16 besar dan 12 besar,” ucap pria yang disapa FP itu.
“Jauh sebelum itu kami juga punya tiga skema. Sekarang kami serahkan ke PSSI aja,” tutup Ferry Paulus.
(Rivan Nasri Rachman)