Casas memutuskan gantung sepatu sebagai pemain pada awal 2000-an. Setelahnya, Jesus Casas banting setir dengan menjadi seorang juru taktik di lapangan.
Karier kepelatihan Jesus Casas juga dimulai dari akademi Cadiz Youth. Setelahnya, Casas menjadi asisten pelatih di Cadiz B pada 2005 dan naik jabatan menjadi pelatih utama pada 2008.
Setelah lama bertahan di Cadiz, Casas kemudian pindah ke SD Eibar pada 2009 untuk menjadi analis pertandingan. Setelahnya, dirinya berlanjut ke Barcelona B dengan posisi yang serupa.
Melihat kinerja Jesus Casas yang cukup apik, Barcelona kemudian memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi pencari bakat pada 2011 hingga 2014. Setelah itu, dirinya pun kembali naik jabatan dengan menjadi analis pertandingan di tim utama Barcelona di bawah pelatih utama, Luis Enrique.
Bersama Luis Enrique, Jesus Casas menjadi salah satu aktor penting di balik keberhasilan Barcelona meraih gelar juara Liga Champions, La Liga, Copa Del Rey, UEFA Super Cup, dan FIFA Club World Cup dalam satu tahun.
Setelah kesuksesan itu, Casas pun kembali ke Cadiz pada 2017 untuk menjadi direktur akademi Cadiz. Pada 2018, Jesus Casas mencoba peruntungan di Inggris dengan menjadi asisten pelatih di Watford.
Tidak lama berselang, dirinya kembali dipanggil Enrique untuk menjadi asisten pelatih di Timnas Spanyol hingga 2022. Sejak mundur dari Timnas Spanyol, Jesus Casas sempat menganggur beberapa saat sebelum akhirnya menerima tawaran menjadi pelatih kepala di Timnas Irak pada November 2022. Dalam sekejap, Casas langsung membawa Timnas Irak meraih juara Arabian Gulf Cup 2023.
Demikianlah profil Jesus Casas, pelatih Timnas Irak yang anggap remeh Indonesia di Piala Asia 2023. Menarik untuk menyaksikan pertandingan pembuktian Indonesia menghadapi Irak di Piala Asia nanti.
(Djanti Virantika)