Dan benar saja, Toni Kroos langsung membuktikan bahwa Bayern Munich salah menilai dirinya. Meski tidak mendapat sambutan yang begitu meriah, namun Kroos membuktikan diri sebagai pemain hebat di atas lapangan.
Itulah yang menyebabkan dirinya disebut Silent Galactico, yaitu pemain yang pendiam namun memiliki andil yang sangat besar untuk tim dengan kemampuannya. Toni Kroos adalah pemain yang pandai membaca permainan dan pandai dalam mengambil keputusan.
Namun hal yang paling luar biasa dari Kroos adalah kemampuan umpannya di mana Kroos adalah salah satu pemain yang memiliki gambaran lapangan sangat bagus sehingga ia tetap mampu mengirimkan umpan yang tepat sasaran. Bahkan akurasi umpannya dapat mencapai 90 persen pada setiap pertandingan.
Hal yang luar biasa juga dicatatkan Kross pada musim 2021-2022 di mana dirinya menjadi pemain terbanyak yang mengirimkan umpan ke sepertiga akhir lapangan sejak 2003. Total, Kroos mencatatkan 1430 operan di sepertiga akhir lapangan. Unggul 9 umpan dari Xavi Hernandez di peringkat kedua.
Tidak hanya sebatas jumlah umpan yang sangat banyak, 89 persen umpan yang Kross kirimkan juga terbukti akurat. Hal ini menjadi nilai efisiensi yang tertinggi di Eropa. Terlebih lagi, torehan Kroos itu berhasil ia catatkan dengan memainkan 22 pertandingan lebih sedikit dibanding Xavi.
Meski Toni Kroos menjadi pemain dengan catatan paling baik dan jumlah trofi Eropa yang lebih banyak dari gelandang lain. Namun namanya tertutup oleh pemain bintang lainnya. Satu hal yang pasti, fakta di atas lapangan yang akan membuktikan bahwa Toni Kroos sang Silent Galactico adalah salah satu gelandang terbaik sepanjang masa.
(Dimas Khaidar)