SEBUT Indonesia sebagai negara terbelakang setelah batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, media Israel Jerusalem Post sempat kena karma. Dibilang kena karma karena pada Jumat, 7 April 2023, media maintstream ini tak bisa diakses beberapa lama.
Sebelumnya pada Senin 3 April 2023, Jerusalem Post membuat artikel yang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Jerusalem Post menulis artikel soal Indonesia yang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah haknya dicabut FIFA.

(Media Israel Jerusalem Post saat memberikan sindiran kepada Indonesia)
Dalam artikel yang mereka buat, Jerusalem Post menyebut Indonesia sebagai negara terbelakang. Kalimat itu muncul karena di zaman modern seperti sekarang, Indonesia masih saja menolak Israel, dalam hal ini Timnas Israel U-20 yang ditolak beberapa orang untuk bermain di Indonesia.
“Citra yang ditunjukkan Indonesia bukanlah bangsa modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan prasangka anti-Israel,” tulis Jerusalem Post.
Jerusalem Post juga menyebut Indonesia telah membuang peluang emas menonjolkan hal-hal positif dari Indonesia. Dalam pandangan mereka, negara-negara berkembang seperti Indonesia biasanya jadi pembicaraan dunia ketika ada isu kudeta atau bencana.
“Menjadi tuan rumah ajang besar merupakan momentum Indonesia memperkenalkan aspek-aspek positif dari negara tersebut. Sebab, biasanya kita mendengar berita dari negara berkembang biasanya hanya seputar perang, kudeta dan bencana,” lanjut Jerusalem Post.
Satu lagi, Jerusalem Post juga menyindir Timnas Indonesia U-20. Jerusalem Post menilai Timnas Indonesia U-20 memang tidak layak tampil di Piala Dunia U-20 2023.

Penilaian itu muncul karena Timnas Indonesia U-20 lolos ke Piala Dunia U-20 2023 lewat jalur tuan rumah, bukan kualifikasi layaknya Timnas Israel U-20. Sekadar diketahui, Timnas Israel U-20 lolos ke Piala Dunia U-20 2023 setelah finis runner-up di Piala Eropa U-19 2022.
“Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 memungkinkan tim junior mereka (Timnas Indonesia U-20) yang tidak memenuhi syarat atas kemampuannya sendiri, untuk berpartisipasi. Sebenarnya menjadi tuan rumah dapat menghasilkan pemasukan ratusan juta dolar bagi masyarakat lokal,” tulis Jerusalem Post.
Nasi sudah menjadi bubur. Sekarang waktunya sepakbola Indonesia menunjukan kepada Israel dan dunia bahwa mereka bisa bangkit dan menancapkan kuku sebagai salah satu kekuatan sepakbola dunia dalam beberapa tahun mendatang.
(Ramdani Bur)