5 Rekor Unik di Sepakbola yang Mungkin Takkan Pernah Pecah, Nomor 1 Dipegang Chelsea!
SEBANYAK 5 rekor unik di sepakbola yang mungkin takkan pernah pecah akan dibahas di sini. Para pemain dan tim sepakbola tentunya memiliki rekor gemilang dalam sejarah si kulit bundar.
Rekor-rekor tersebut merupakan pencapaian sebuah tim dan pemain yang mampu tampil gemilang di atas lapangan. Menariknya, terdapat sejumlah rekor unik di sepakbola yang mungkin takkan pernah pecah.
Lantas, apa sajakah rekor-rekor unik tersebut? Simak ulasan Okezone ini untuk mengetahuinya.
Berikut 5 Rekor Unik di Sepakbola yang Mungkin Takkan Pernah Pecah
5. Rekor Gila Ritchie De Laet
Ritchie De Laet merupakan pemain Leicester City yang dipinjamkan ke Middlesbrough pada musim dingin 2016 lalu. Menariknya, Ritchie De Laet berhasil mencatatkan rekor gila yakni meraih dua gelar divisi dalam satu musim di dua klub berbeda.
Pada musim 2015-2016, Middlesbrough sukses meraih gelar Championship -divisi kedua Liga Inggris. Sementara di waktu yang sama Leicester City juga berhasil memenangkan Liga Inggris 2015-2016.
Ritchie De Laet sebelumnya telah tampil sebanyak 12 pertandingan untuk Leicester City sebelum pergi dengan status pinjaman. Dengan demikian, dia memenuhi persyaratan minimum yang diperlukan untuk mendapatkan medali pemenang Liga Inggris yang mana dia juga meraih medali Championship.
4. Almoez Ali
Berikutnya adalah rekor yang dipegang penyerang Timnas Qatar, Almoez Ali. Ali memiliki rekor yang mungkin tidak akan pernah dipecahkan pemain-pemain lain dalam dunia sepakbola.
Dirinya merupakan pemain pertama dan satu-satunya yang mencetak gol di tiga turnamen antarbenua berbeda bersama Timnas Qatar. Qatar tampil di Piala Asia 2019, Copa America 2019, dan Piala Emas CONCACAF 2021 (turnamen dari kemitraan strategis antara CONCACAF dan AFC) yang mana di tiga ajang tersebut Almoez Ali berhasil mencetak gol.
3. Rekor Dejan Stankovic di Piala Dunia
Dejan Stankovic memiliki rekor unik yang sulit dipecahkan pemain-pemain top lainnya. Ya, eks pemain Inter Milan itu tampil bersama tiga negara berbeda di tiga edisi Piala Dunia.
Pada Piala Dunia 1998, Dejan Stankovic yang masih berusia 20 tahun memperkuat Timnas Yugoslavia. Sementara pada 2006, Stankovic membela Serbia dan Montenegro. Sedangkan pada Piala Dunia 2010, dia memperkuat Timnas Serbia sebagai kapten.
2. Denmark Juara Piala Eropa 1992
Denmark menjadi runner-up grup pada babak kualifikasi Piala Eropa 1992 di belakang Timnas Yugoslavia dan gagal lolos ke Piala Eropa 1992. Namun, menjelang digelarnya Piala Eropa 1992 Denmark dinyatakan lolos usai Yugoslavia didiskualifikasi dari akibat tengah dalam situasi perang saudara.
Alhasil, Denmark hanya memiliki waktu kurang dari 10 hari untuk membentuk skuad. Menariknya, mereka berhasil melaju hingga babak final dengan bersua Timnas Jerman.
Pada partai puncak, Denmark sukses mengalahkan Jerman dengan skor 2-0. Kemenangan itu pun membuat Denmark memiliki rekor sebagai satu-satunya tim yang meraih gelar internasional tanpa memenuhi syarat. Syarat di sini dalam artian Denmark seharusnya tidak lolos ke Piala Eropa 1992 lantaran menjadi runner up grup di Kualifikasi Piala Eropa 1992.
1. Chelsea Pegang 2 Gelar Eropa
Urutan pertama dalam daftar ini adalah Chelsea pernah memegang dua gelar Eropa sekaligus. Ya, gelar tersebut adalah Liga Eropa dan Liga Champions.
Pada musim 2011-2012, Chelsea sukses meraih trofi Liga Champions usai mengalahkan Bayern Munich via adu penalti 4-3. Akan tetapi, pada Liga Champions 2012-2013, The Blues -julukan Chelsea- gagal mempertahankan performa terbaiknya lantaran hanya finis di posisi ketiga pada fase grup.
Alhasil, Chelsea harus turun kasta ke Liga Eropa 2012-2013. Menariknya, mereka berhasil menjuarai Liga Eropa 2012-2013 dengan mengalahkan Benfica 2-1 di partai puncak. Pada saat itu, final Liga Champions baru akan digelar 10 hari setelah final Liga Eropa 2012-2013.
Dengan demikian, The Blues pun menjadi satu-satunya tim yang pernah memegang gelar Liga Eropa dan Liga Champions secara bersamaan. Meski hanya 10 hari, rekor tersebut terbilang sulit dipecahkan oleh tim-tim Eropa lainnya.
(Dimas Khaidar)
