5. Barcelona vs Paris Saint Germain

Pertandingan leg kedua 16 Besar Liga Champions 2016-2017 antara Barcelona dan Paris Saint Germain menjadi pembantaian tak terduga berikutnya. Penuh keajaiban, Barcelona yang tertinggal agregat 4-0 berhasil mengandaskan mimpi PSG melaju ke perempat final.
Barcelona yang dihuni oleh trisula maut mereka, Messi, Suarez, Neymar membantai PSG dengan skor 6-1. Ketiga pemain itu masing-masing mencetak gol yang digenapkan oleh gol Sergi Roberto dan gol bunuh diri Kurzawa.
4. Liverpool vs Barcelona

Semua orang tentu ingat bagaimana comeback yang dilakukan Liverpool atas Barcelona di semifinal Liga Champions 2018-2019. Tertinggal agregat 3-0, Liverpool menunjukan betapa angkernya Anfield kepada Barca. Divock Origi dan Giorgino Wijnaldum masing-masing mencetak brace yang membuat The Reds menyudahi laga dengan skor 4-0. Dengan demikian, Liverpool berbalik unggul agregat 4-3.
3. Bayern Munich vs Tottenham Hotspur

Bayern Munich memang dikenal sebagai tim yang hobi membantai lawannya. Tottenham Hotspur merupakan salah satu keganasan Munich di Liga Champions 2019/2020. Bermain di kandang, Spurs harus terima menjadi bulan-bulanan Munich.
Unggul lebih dulu melalui Son Heung Min, Munich merespons dengan gol dari Kimmich. Setelahnya, Lewandowski dan Gnabry secara bergantian mencetak gol yang membuat Munich mencetak 7 gol di kandang Tottenham. Gol penalti Harry Kane di menit 61 tidak dapat menutupi kekalahan mereka 7-2 atas tamunya.