SHIN Tae-yong curhat di media Korea Selatan, Naver. Dalam sebuah blog yang ditulis di Naver, Shin Tae-yong mengaku miris melihat kondisi pemain Timnas Indonesia, di masa-masa awal mengangani skuad Garuda pada Januari 2020.
Saat itu, Shin Tae-yong memanggil 80 nama sekaligus untuk menjalani pemusatan latihan di Jakarta. Demi memudahkan dalam memantau 80 pemain itu, Shin Tae-yong membaginya ke dalam empat kelompok, yang mana masing-masing kelompok berisikan 20 pemain.

Awalnya Shin Tae-yong terkejut dengan teknik bermain para personel Timnas Indonesia yang saat itu mayoritas berisikan pemain-pemain senior. Namun, Shin Tae-yong prihatin melihat kondisi para pemain Timnas Indonesia saat itu.
Hal yang membuat miris Shin Tae-yong karena setelah 20 menit berlatih, para pemain terlihat hanya berjalan. Hal itu menunjukan ada yang tidak beres dengan fisik para pemain Timnas Indonesia.
“Sebanyak 80 pemain yang direkomendasikan PSSI dipanggil. Para pemain itu menjalani seleksi selama lima hari. Kami membagi mereka menjadi 20 orang dan awalnya saya sangat terkejut. Cara pemain menyentuh bola dan di bagian teknis sangat bagus,” kata Shin Tae-yong mengutip dari Naver.
“Namun, semuanya hancur setelah 20 menit. Para pemain hanya berjalan setelah itu. Aspek fisik sama sekali tidak memuaskan,” kata Shin Tae-yong.
Karena itulah, Shin Tae-yong membuat perubahan. Ia berani menyingkirkan sejumlah pemain senior demi memberi tempat kepada sejumlah pesepakbola muda.

(Witan Sulaeman, salah satu pemain muda yang dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia senior)
“Setelah banyak pertimbangan, saya berani melakukan perubahan. Selama ini, saya melihat para pemain senior terlalu diistimewakan. Padahal, ada pengorbanan yang harus ditunjukkan ketika membela tim nasional,” lanjut Shin Tae-yong.
“Di saat bersamaan, ada potensi dari para pemain muda. Dari situlah, saya berani mempromosikan beberapa pemain muda ke tim senior. Keputusan ini memang berat, namun jika saya tidak mengubah mental pemain dan pola latihan, sepakbola Indonesia takkan berkembang,” tegas Shin Tae-yong.
Benar saja, Timnas Indonesia terus mengandalkan pemain-pemain muda seperti Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan, mulai dari Piala AFF 2020, playoff Kualifikasi Piala Asia 2023, babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 hingga Piala AFF 2022.
Hasilnya lumayan. Timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF 2020 dan melaju ke putaran final Piala Asia 2023, turnamen yang sudah lama tak diikuti skuad Garuda.
(Ramdani Bur)