APABILA mendengar kalimat liga petani, sesungguhnya hal tersebut bukanlah liga para petani. Para penggemar sepakbola online di era media sosial modern mulai mempopulerkan ledekan ini.
Lantas apa itu liga petani? Liga petani atau farmers league merupakan istilah merendahkan dan meledek yang berkembang di kalangan fans sepakbola online.
Istilah tersebut merujuk pada suatu liga atau kompetisi sepakbola yang kekurangan kualitas dan daya saing antara satu tim dengan tim yang lain. Tidak ada yang tahu dari mana asal-muasal istilah liga petani atau farmers league tersebut.
Namun, istilah tersebut diduga lahir dari penggemar Premier League atau Liga Inggris. Kadang-kadang, istilah yang memiliki tujuan untuk meledek ini mempunyai arti lain.
Liga petani juga mempunyai arti sebagai sebuah kompetisi di mana para pemainnya memiliki profesi utama sebagai petani. Karena profesi utamanya adalah petani, maka kemampuan bermainnya tentu tak sekelas pemain sepakbola internasional.
Liga apa saja yang termasuk Liga Petani?
Premier League atau Liga Inggris adalah liga yang sangat terkenal di dunia karena banyaknya bintang bertebaran di sana. Para bintang tersebut siap bermain di Inggris karena banyaknya uang yang beredar di sana.
Liga Inggris berada di urutan pertama dengan nilai rata-rata 8,79 miliar euro (Rp142 triliun), disusul Liga Spanyol senilai 4,78 miliar euro (Rp77,6 triliun), Liga Italia senilai 4,76 miliar euro (Rp77,3 triliun), Liga Jerman senilai 4,15 miliar euro (Rp67,4 triliun), dan Liga Prancis 3,63 miliar euro (Rp58,9 triliun).
Nilai tersebut merupakan akumulasi dari jumlah hitungan dari berbagai variabel seperti gaji pemain dan perkiraan harga jual pemain.
Selain itu, secara prestasi, Inggris kerap menghasilkan juara yang berbeda-beda sejak tahun 2010. Hal tersebut menunjukkan betapa kompetitifnya liga ini.
Kemungkinan besar juara Liga Spanyol adalah antara Real Madrid atau Barcelona. Sedangkan Atletico terkadang menyulitkan duet El Clasico tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News