JAKARTA - Target besar dipastikan akan dibebankan kepada Indra Sjafri yang ditunjuk sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 untuk SEA Games 2023. Sebab PSSI meminta kepada Indra agar mampu membawa Timnas Indonesia U-23 juara dan meraih medali emas pada pesta olahraga yang digelar di Kamboja tersebut.
Sebagaimana diketahui, PSSI menunjuk Indra Sjafri untuk mengambil alih tonggak kepelatihan Timnas Indonesia U-23. Alasannya, Shin Tae-yong difokuskan untuk mengasuh Timnas Indonesia U-20 jelang Piala Dunia U-20 2023.
PSSI melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen), Yunus Nusi mengatakan bahwa Indra ditargetkan membawa Timnas Indonesia U-23 meraih medali emas, sebuah prestasi yanh didambakan publik sepak bola tanah air sejak tahun 1991 silam.

Yunus juga menambahkan bahwa target emas tersebut adalah sesuai program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). PSSI pun mempercayakan Indra untuk memenuhi target tersebut.
"Ada program Kemenpora dan KOI, untuk pelaksanaan SEA Games, sepakbola jadi cabang yang memiliki target emas, sehingga kami, sangat berharga karena ada program itu," kata Yunus kepada awak media di MNC Portal Indonesia di Mabes Polri, Rabu (1/2/2023).
"Maka PSSI, mengharapkan PSSI sesegera mempersiapkan diri untuk meraih target itu. PSSI memutuskan memilih Indra Sjafri sebagai pelatih SEA Games," lanjut Yunus.
Hal itu tentu menarik, sebab target emas merupakan tugas yang berat bagi eks pelatih Timnas Indonesia U-19 itu. Hal itu karena persiapan Timnas Indonesia U-23 jelang SEA Games 2023 sangatlah mepet.
Liga 1 2022-2023 masih berlanjut hingga pertengahan April 2023 nanti. Indra hanya memiliki waktu awal April hingga Mei 2023 untuk mempersiapkan skuad Garuda Muda sebelum SEA Games 2023 digelar pada 5-17 Mei 2023.

Kendati demikian, PSSI tetap yakin pada tangan dingin Indra. Pengalaman Indra menyumbang perak pada SEA Games 2019 lalu dijadikan pertimbangan.
"Pertama kami sampaikan juga, mantan pelatih sea games di Manila mendapatkan perak, kedua dia sudah tahu karakter anak-anak," tutup Yunus Nusi.
(Djanti Virantika)