KISAH sedih Radja Nainggolan, pemain berdarah Batak yang ditinggalkan sang ayah tercinta menarik untuk diulas dalam artikel ini. Nama Radja Nainggolan tentu sangat familiar di kalangan pencinta sepakbola dunia.
Terlebih, Radja Nainggolan merupakan salah satu pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia tersukses yang berkiprah di sepakbola eropa. Meski memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Radja Nainggolan berstatus sebagai warga negara Belgia.
Â
Sementara itu, karier Radjah Nainggolan di Eropa terbilang cukup sukses. Rajda Nainggolan sempat bermain untuk tim-tim besar di Italia, seperti AS Roma dan Inter Milan.
Kendati demikian, di masa senjanya, ia kembali ke negeri kelahirannya Belgia. Kini, Radja Nainggolan bermain untuk tim kota kelahirannya, Royal Antwerp di Liga Belgia.
Di balik kesuksesannya meniti karier sebagai pesepakbola terkenal, siapa sangka Radja Nainggolan memiliki kisah pilu ketika menjlani masa kecilnya. Untuk diketahui, Radja Nainggolan merupakan anak yang lahir dari pasangan Lizzy Bogaert sang ibu yang berdarah Belgia dan Marius Nainggolan sang ayah yang berdarah Batak.
Ia diketahui punya saudara kembar bernama Riana Nainggolan. Keduanya lahir pada 4 Mei 1988 di Antwerp, Belgia. Keduanya tumbuh bersama sang ibu dan tiga saudara tiri mereka.
Pada masa kecilnya, Radja Nainggolan harus melihat hubungan yang kurang harmonis di antara kedua orang tuanya. Dengan keadaan ekonomi yang buruk, Radja Nainggolan bersama saudaranya harus bertahan hidup dengan tanpa sosok seorang ayah.Â
Ayahnya Marius Nainggolan tega untuk meninggalkan anak-anaknya dan pulang kembali ke Indonesia. Berkat dorongan sang ibu, Radja dan Riana Nainggolan diarahkan untuk menjadi pemain sepakbola.
Sebab, sang ibu melihat bahwa sepakbola dapat menjadi media anak-anaknya keluar dari jurang kemiskinan. Sang ibu juga berharap keduanya akan berhasil suatu saat nanti.
BACA JUGA:Ketahuan Merokok di Bangku Cadangan, Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Dapat Hukuman Berat
Sementara itu, semangat Radja Nainggolan untuk sepakbola dimulai sejak ia berusia lima tahun. Bersama saudara kembarnya, mereka bermain untuk klub kecil dari kampung halamannya Tubantia Borgerhout.
Kemudian Radja Nainggolan pindah ke Germinal Beerschot saat usianya menginjak 10 tahun. Radja Nainggolan tergabung di Germinal Beerschot hingga tahun 2005 sebelum akhirnya dibantu oleh Alessandro Beltrami untuk dapat bergabung ke klub klub kasta kedua Liga Italia, Piacenza.
Follow Berita Okezone di Google News