KISAH Mario Gotze kegirangan lihat Argentina juara Piala Dunia 2022. Yang menjadi alasannya adalah sikap Lionel Messi.
Sang pemain Timnas Jerman terkenal karena golnya di final Piala Dunia 2014. Gol tersebut terjadi di babak perpanjangan waktu, yang akhirnya memberikan trofi keempat untuk Der Panzer – julukan Timnas Jerman – sepanjang sejarah Piala Dunia.
Di sisi lain, gol Gotze tersebut juga menghancurkan impian Lionel Messi menjadi juara dunia. Kegagalan tersebut yang selalu dibicarakan selama hampir sedekade terakhir hingga status pemain terbaik sepanjang masa untuk Messi terlambat untuk disematkan.
Namun demikian, perdebatan tentang pemain terbaik sepanjang masa alias GOAT secara efektif berakhir seiring dengan keberhasilan Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022. Lionel Messi kembali membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi pemain terbaik dalam turnamen ini dengan mencetak tujuh gol dan tiga assist.
Uniknya, keberhasilan Lionel Messi dirayakan oleh Mario Gotze. Melalui Instagram, eks gelandang serang Bayern Munich dan Borussia Dortmund itu menunjukkan bahwa tidak ada permusuhan di antara mereka setelah Piala Dunia 2014.
Nyatanya, sikap rendah hati Messi memikat Gotze. Dalam wawancara yang dirilis pada April 2020, dia mengakui pernah berfoto bersama dalam momen pahit bagi Messi di Brasil 2014.
“Jika saya jujur, saya berada di ruang konferensi pers dan saya telah memenangkan penghargaan untuk Man of The Match,” kata Gotze dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh SportBible pada April 2020.
“Saya melihatnya [Messi] dari belakang dan berlari mengejarnya untuk berfoto bersama. Jadi itu sebenarnya yang terjadi [saya meminta Messi],” tandas pemain yang kini membela Eintracht Frankfurt tersebut.
Messi dengan senang hati berfoto bersama Gotze, bahkan tersenyum. Dia dipilih menjadi pemain terbaik pada turnamen itu, namun terlihat sangat murung karena kegagalan membawa Argentina jadi juara dunia.
Namun itu hanyalah masa lalu. Kini keberhasilan Lionel Messi dirayakan di seluruh dunia. Bahkan oleh orang yang pernah mengubur impiannya di masa lalu.
(Reinaldy Darius)