“Bisa jadi gelar pemain muda terbaik jatuh ke tim yang enggak lolos ke final. Kayak 2006 kan juga pernah kejadian seperti itu. 2006 Jerman enggak lolos ke final tapi Lukas Podolski jadi pemain terbaik,” kata Abdul Haris dalam acara Special Dialogue Okezone.
“Tchouameni kalau kita lihat di sini usianya 22 tahun, kemudian juga Eduardo Camavinga juga jarang sekali bermain walaupun secara umur memenuhi syarat. Menurut saya, bukan enggak mungkin ya itu (syarat pemain muda terbaik) dinaikkan ke umur 22 tahun, saya pikir Julian Alvarez,” tandas Abdul Haris.
Menarik dinantikan bagaimana pembuktian Julian Alvarez dan Aurelien Tchouameni di lapangan nantinya. Jikalau tidak bisa dinobatkan sebagai pemain muda terbaik karena tidak memenuhi syarat umur, setidaknya keduanya akan membuktikan kepada dunia mengenai siapa yang lebih baik pada generasinya.
(Reinaldy Darius)