“Contohnya Ferarri. Ketika saya di sini dia ada di Turki, di mana-mana selama dua bulan. Ketika dia kembali, dia kembali lagi ke timnas. Dua sampai tiga minggu. Saya mungkin hanya melihat dia empat minggu di sesi latihan,” keluhnya.
“Dari sisi mental pemain. Ini tak bagus. Saya marah dengan situasi ini. Saya tak bisa menerima ini. Ini tak bisa terjadi, pemain juga harus punya waktu istirahat ketika kembali ke klub. Mereka tak bersama kami dalam pertandingan dan itu membuat saya marah,” tuturnya.
“Bagaimana mungkin bisa dua bulan bersama timnas U20 lalu kembali dan tiga minggu kemudian lanjut ke timnas. Dan Persija membayar mereka,” keluh Doll yang tidak senang lantaran Persija terus menggaji para pemain muda tetapi tidak bermain untuk klub.
Doll juga mengeluhkan fisik dan kebugaran pemain yang terkuras usai menjalani TC bersama Timnas Indonesia, baik U-20 maupun senior. Bukan rahasia lagi bahwa Shin Tae-yong terkenal dengan menu latihannya yang keras.
“Ketika kembali ke Persija mereka kelelahan. Ada yang cedera pula. Ini namanya masa depan? Ayolah, ini tak bisa dipercaya. Saya marah. Saya tak bisa menerima ini. Ini tak bagus untuk pemain," tutupnya.
(Reinaldy Darius)