DEMI bela Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2022, Son Heung-min siap terjang semua halangan. Penyerang Tottenham Hotspur itu bahkan siap mempertaruhkan risiko kesehatannya demi penggemar.
Son Heung-min berangkat ke Qatar dalam keadaan yang tidak bugar usai mengalami cedera wajah. Dia pun harus berlatih dengan menggunakan topeng untuk saat ini.
Meskipun begitu, situasi ini tidak membatasi hasratnya untuk berlaga di Piala Dunia 2022. Pemain berusia 30 tahun ini bahkan siapa mempertaruhkan kesehatannya demi tampil di turnamen bergengsi antarnegara ini.
"Saya hanya ingin memberikan kegembiraan dan harapan kepada penggemar kami. Saya lebih dari bersedia menanggung risiko itu." kata Son dalam konferensi pers di Doha, Qatar, seperti dikutip kantor berita Yonhap via Antara, Kamis (17/11/2022).
Pada Rabu 16 November 2022, Son Heung-min ikut sesi latihan pertamanya bersama Timnas Korea Selatan di Doha. Dia merupakan pemain Korea Selatan terakhir yang mendarat di Qatar.
Son Heung-min mengalami cedera patah tulang di sekitar mata dalam pertandingan Tottenham kontra Marseille, 4 November 2022. Dia pun harus menjalani operasi karena itu, namun hanya beberapa hari kemudian, eks penyerang Bayer Leverkusen ini mengaku siap untuk tampil di Piala Dunia 2022 meski harus menggunakan topeng pelindung.
Dan dia memakai topeng karbon hitam, gaya "Zorro", dalam sesi hari Rabu di Fasilitas Pelatihan Al Egla di Doha, dengan nomor bajunya, "7," ditulis dengan warna putih di sisi kiri.
Pada konferensi pers setelah sesi tersebut, Son tidak memiliki jawaban pasti atas pertanyaan di benak sebagian besar penggemar sepak bola: jadwalnya untuk kembali tampil.
"Saya bukan dokter. Sulit bagi saya untuk mengatakan kapan saya bisa bermain," kata Son, yang pertandingan Grup H pertama timnya adalah 24 November melawan Uruguay.
"Saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa dalam keadaan ini. Tetapi sulit bagi saya untuk mengatakan sekarang bahwa saya akan memainkan setiap pertandingan."
Son mengakui bahwa itu adalah sebuah risiko besar. Namun demikian, hal ini adalah sesuatu yang sudah seharusnya diambil oleh seorang atlet sepertinya.
“Dari sudut pandang penggemar, saya mungkin mendorong ini terlalu jauh. Tapi pemain sepak bola selalu bersaing di bawah risiko seperti itu," tambah Son.