Budi mengatakan mayoritas suporter bisa dipastikan sangat menolak laga malam hari. Pasalnya, persentasenya sudah lebih dari 50 persen.
"18,8 persen setuju (laga malam hari) dan 15 persen netral. Sementara itu, 3,1 persen sangat setuju," katanya.
Survei itu dilakukan dalam kurun waktu 15-21 Oktober 2022 yang melibatkan 1200 responden dari suporter tersebar di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Malang. Metode sampling dengan menggunakan multirandom dengan margin error 2,83 persen dan confident interval 95 persen.
Untuk suporter yang dilibatkan dari dalam hasil survei itu dengan kategori, yakni pendukung salah satu tim besar, rutin menonton sepak bola selama satu musim, dan secara rutin menyaksikan tayangan sepak bola nasional di televisi. Kategori lainnya, yaitu memiliki alokasi anggara untuk mendukung tim kebangaan di Liga 1.
Sementara itu, survei tersebut dilakukan untuk mengetahui fans terhadap kinerja PSSI, PT LIB, dan tragedi Kanjuruhan. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mengetahui persepsi suporter terhadap dukungan pihak kepolisian dalam penyelenggaran kegiatan sepakbola.
(Djanti Virantika)