Selama di dunia sepakbola, Socrates telah menjajaki sejumlah tim. Di antaranya, Corinthias, Flamengo dan Fiorentina. Selain itu, Socrates juga merupakan pendiri gerakan demokratis korintus.

Pergerakan itu muncul untuk menentang pemerintahan militer, yang terjadi di Brasil pada 1980-an. Dengan gerakan itu, Socrates mendesak pemilihan pemimpin di Brasil dilakukan secara demokratis, yaitu melalui pemungutan suara, bukan dengan cara militer.
Jasanya yang merubah pergolakan pemerintahan Brasil membuat ia dikenang sebagai pahlawan nasional. Socrates pun menghembuskan napas terakhir pada 2011, meninggal di usia 57 tahun.
Berkat aksi sosialnya itu, Socrates Award muncul di malam penghargaan Ballon dOr 2022. Kemudian, Socrates Award sendiri merupakan penganugerahan kepada pesepakbola yang aktif di bidang kemanusiaan dan sosial di dunia. Sadio Mane jadi pesepakbola pertama yang menerima penghargaan ini.
Kesuksesan Sadio Mane di dunia sepakbola Eropa ia tularkan kepada masyarakat kampung halamannya di Senegal. Ia pun diketahui turut menyumbang untuk kemajuan sekolah, rumah sakit, hingga membuat fasilitas internet berkecepatan tinggi di Senegal.
Aksi kebaikan Sadio Mane itu membuat perubahan yang signifikan di negaranya. Dampaknya pun cukup besar. Mulai dari perkembangan ekonomi hingga moral masyarakat Senegal.
(Hakiki Tertiari )