JAKARTA – Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, mengomentari lawatan Presiden FIFA, Gianni Infantino, ke Indonesia. Teco -sapaan akrab Stefano Cugurra- berharap kedatangan Gianni Infantino memberi kabar baik untuk persepakbolaan Indonesia, usai terjadinya tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022.
Sebagaimana diketahui, Gianni Infantino melakukan kunjungan ke Indonesia pasca-terjadinya tragedi Kanjuruhan. Presiden FIFA pun bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo, hingga PSSI untuk membahas transformasi sepakbola Indonesia.

Infantino bertemu Presiden Jokowi pada Selasa 18 Oktober 2022 siang WIB di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, mereka membicarakan persepakbolaan Indonesia, imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 133 orang.
Setelah bertemu Jokowi, orang nomor satu dalam badan sepakbola dunia itu kembali ke Selandia Baru pada Rabu 19 Oktober 2022. Gianni akan kembali lagi ke Indonesia saat pelaksanaan G20 pada bulan depan di Bali.
BACA JUGA: Kaesang Pangarep Bereaksi terhadap Senyuman Ketum PSSI dan Presiden FIFA di Fun Football
Selain itu, FIFA juga direncanakan akan berkantor lama di Indonesia. Hal itu guna mereformasi sepakbola Indonesia.
Seiring dengan terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 133 orang, operator Liga 1 menyetop sementara kompetisi Liga 1 musim 2022-2023. Pemberhentian kompetisi ini dilakukan dalam waktu yang belum ditentukan.
BACA JUGA: Presiden Madura United Ikut Marah kepada Presiden FIFA Usai Fun Football Bersama Ketum PSSI
Tak ayal, Teco berharap kehadiran Presiden FIFA bisa memberi dampak besar ke sepakbola Indonesia. Dunia persepakbolaan di Tanah Air pun diharapkan bsia mengalami perubahan menuju ke arah yang lebih baik.
"Situasi saat ini memang Presiden FIFA sudah datang ke Indonesia untuk bertemu pemerintah dan PSSI,” kata Stefano Cugurra dalam laman Bali United, dilansir dari ANTARA, Kamis (20/10/2022).
“Mudah-mudahan, dari pertemuan tersebut, ada perubahan menuju ke arah yang lebih baik untuk sepakbola Indonesia," harapnya.
Teco juga membeberkan kondisi Bali United selama penghentian Liga 1 2022-2023. Dia menyebutkan skuad Serdadu Tridatu -julukan Bali United- kembali menjalani sesi latihan pada Rabu, setelah mendapat waktu libur akhir pekan lalu.
Pada latihan tersebut, program latihan fisik menjadi menu pertama yang dilakoni Bali United di Gelora Tri Sakti, Legian. Seluruh pemain Bali United menikmati setiap sesi yang dibagi dalam tiga bagian, meski memang kejelasan kembalinya lanjutan kompetisi pekan 12 Liga 1 belum terdengar.

"Kita tetap latihan menjalani program seperti biasa saat ini. Tim dari pelatih, ofisial, hingga pemain hanya menunggu kapan bisa kembali kompetisi berjalan," kata Teco.
Situasi Liga 1 seperti ini membawa pada suasana kompetisi yang hampir mirip dengan masa-masa pandemi. Perbedaannya, jika pandemi adalah isu kesehatan yang menjangkau seluruh dunia, sementara kali ini tragedy Kanjuruhan menjadi isu olahraga yang melukai kompetisi sepakbola di Indonesia.
"Pada saat pandemi Covid, kita di Indonesia sudah merasakan tanpa kompetisi sepakbola. Kemudian saat kompetisi dimulai, itu tanpa penonton. Tahun ini kita sudah mulai dengan penonton kemudian ada tragedi duka," kata pengoleksi tiga trofi Liga 1 tersebut.
"Kita sebagai orang yang terlibat di sepakbola hanya berharap keputusan terbaik dengan hadirnya Presiden FIFA ke Indonesia. Beliau bisa memberikan masukan yang terbaik," kata Teco.
"Jika memang saat kompetisi dimulai dengan tanpa penonton atau kehadiran penonton secara bertahap di stadion, maka menurut saya tidak begitu masalah," pungkas dia.
(Djanti Virantika)