Effendi Syahputra pun menyebut rekomendasi yang diberikan adalah keputusan yang luar biasa. Pasalnya, tuntutan masyarakat untuk pertanggungjawaban federasi memang telah ditunggu-tunggu.
"Ini sebuah keputusan luar biasa, TGIPF ini menyerap aspirasi masyarakat yang merasa bahwa otoritas tertinggi sepakbola Indonsia belum memadai," ujar Effendi Syahputra pada Webinar Partai Perindo dengan tema ‘Masa Depan Sepakbola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan’, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, TGIPF juga menyebut kompetisi liga di Indonesia tidak akan dilanjutkan apabila masih di dalam kepengurusan yang sama. Dengan hal tersebut, ratusan korban jiwa yang meninggal akibat tragedi tersebut tak terbuang sia-sia.
"Tidak akan menjalankan liga jika masih di bawah kepengurusan yang sama. Jangan sampai 132 nyawa yang hilang menjadi sia-sia," pungkasnya.
(Djanti Virantika)