Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi TGIPF soal Tragedi Kanjuruhan Sesuai Keinginan Masyarakat, Ketua Umum DPP Pemuda Perindo: Keputusan Luar Biasa

Muammar Yahya Herdana , Jurnalis-Jum'at, 14 Oktober 2022 |16:04 WIB
Rekomendasi TGIPF soal Tragedi Kanjuruhan Sesuai Keinginan Masyarakat, Ketua Umum DPP Pemuda Perindo: Keputusan Luar Biasa
TGIPF telah memberikan rekomendasi terkait tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avitista Midaada/MNC Portal Indonesia)
A
A
A

JAKARTA – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah memberikan rekomendasi usai melakukan investigasi tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Rekomendasi dipandang sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia, Ketua Umum DPP Pemuda Perindo, Effendi Syahputra, pun merasa hal tersebut sebagai keputusan luar biasa.

Seperti yang telah diketahui, tragedi Kanjuruhan dinilai sebagai salah satu insiden terburuk dalam sepakbola Indonesia. Pasalnya, 132 orang meninggal dunia serta ratusan orang lainnya mengalami luka-luka lainnya akibat insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Tragedi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan

Insiden tersebut terjadi ketika Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan dalam pekan ke-11 Liga 1 2022-2023. Kericuhan terjadi setelah laga usai. Tembakan gas air mata oleh aparat keamanan ke tribun penonton pun diyakini jadi penyebab utama banyaknya korban yang jatuh.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan: Pengamat Sepakbola Apresiasi Rekomendasi TGIPF agar Ketum dan Exco PSSI Mundur

Beberapa rekomendasi pun telah diberikan TGIPF untuk memperbaiki sepakbola Indonesia. Di antaranyanya merekomendasikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, serta pengurus lainnya untuk mundur dari jabatan.

BACA JUGA: Hasil Investigasi TGIPF, Panpel dan SO Disebut Tidak Memahami Tugas

Sejak tragedi Kanjuruhan pecah, banyak pihak yang menganggap PSSI harus bertanggung jawab penuh atas banyaknya korban jiwa yang melayang. Mundurnya pengurus PSSI pun dianggap sebagai bentuk tanggung jawab moril yang tepat untuk dilakukan.

Effendi Syahputra pun menyebut rekomendasi yang diberikan adalah keputusan yang luar biasa. Pasalnya, tuntutan masyarakat untuk pertanggungjawaban federasi memang telah ditunggu-tunggu.

"Ini sebuah keputusan luar biasa, TGIPF ini menyerap aspirasi masyarakat yang merasa bahwa otoritas tertinggi sepakbola Indonsia belum memadai," ujar Effendi Syahputra pada Webinar Partai Perindo dengan tema ‘Masa Depan Sepakbola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan’, Jumat (14/10/2022).

Tragedi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan

Selain itu, TGIPF juga menyebut kompetisi liga di Indonesia tidak akan dilanjutkan apabila masih di dalam kepengurusan yang sama. Dengan hal tersebut, ratusan korban jiwa yang meninggal akibat tragedi tersebut tak terbuang sia-sia.

"Tidak akan menjalankan liga jika masih di bawah kepengurusan yang sama. Jangan sampai 132 nyawa yang hilang menjadi sia-sia," pungkasnya.

(Djanti Virantika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement