BANYAK dapat kritikan, kepala eksekutif Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al-Khater mengatakan seharusnya peserta Piala Dunia 2022 tak perlu alihkan fokus ke hal lain selain sepakbola. Bahkan, ia juga mengatakan jika ingin memberi kritik bisa disampaikan secara langsung kepadanya.
Sebagaimana diketahui, sebentar lagi Piala Dunia 2022 akan dihelat di Qatar. Dengan waktu yang tersisa sangat singkat, tentu segala fasilitas dan pekerjaan lainnya termasuk stadion diproses secara cepat.

Alhasil terdapat rumor yang mengatakan bahwa perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar bermasalah. Karena rumor tersebut, sejumlah pihak pun memberi kritikan dan banyak yang menilai jika perhelatan ini sarat akan diskriminasi dan tidak bersifat inklusif.
Salah satunya mengenai kesejahteraan pekerja yang disebut minim. Bahkan, beredar rumor yang menyebut jika sejumlah pekerja harus meregang nyawa, demi menyelesaikan stadion.
BACA JUGA:Setelah 2 Pekan, Mochamad Iriawan Akhirnya Meminta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
Menjawab kritik tersebut, Nasser Al-Khater menganggap pihak-pihak tersebut tidak mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Jika masih keberatan, maka mereka harus berbicara langsung.
“Banyak pihak yang berbicara mengenai masalah kesejahteraan pekerja. Mereka bukan ahli di industri itu dan bukan pakar. Saya merasa, mereka seharusnya berbicara langsung,” kata Nasser Al-Khater dikutip Sky Sports, Kamis (13/10/2022).
Selain itu, Nasser Al-Khater menganggap seharusnya tim-tim peserta Piala Dunia lebih fokus menghadapi turnamen. Terlebih dengan minimnya informasi yang didapat oleh peserta.

“Saya pikir mereka harus membaca dan lebih mengedukasi diri mengenai apa yang terjadi di Qatar. Mari serahkan masalah ini kepada ahlinya dan fokus ke sepakbola. Biarkan federasi fokus kepada tim masing-masing dan membiarkannya,” ujarnya.
Sekadar menginformasikan, Piala Dunia 2022 Qatar dibuka pada 20 Oktober 2022 dengan pertandingan tim tuan rumah melawan Ekuador di Stadium Al Bayt Al Khor. Tentunya pencinta sepakbola seluruh dunia sudah tidak sabar menantikan para pemain dari negara-negara di seluruh dunia bertanding di ajang empat tahun sekali ini.
(Dimas Khaidar)