MALANG - Banyak kisah sedih yang akhirnya terungkap dari tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Pesebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu. Terbaru, ada seorang Aremania bernama Reza yang menceritakan kisah sedih melihat langsung ada seorang ibu menangisi anaknya yang sudah tak bernafas di pelukannya.
Reza tidak ikut turun ke lapangan saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Dirinya lebih memikirkan keselamatannya bersama dengan teman-temannya.
Sebab menurut Reza, pemandangan di lapangan Stadion Kanjuruhan amat brutal. Polisi memukuli para suporter, bahkan sebelum ada gas air mata.

“Kekerasan aparat sendiri yang memukul Aremania sampai ada yang meninggal di lapangan saat itu, dua orang kalau gak salah, kita melihat dengan mata saya sendiri pak,” kata Reza dikutip Tiktok Tangerang Network, Selasa (4/10/2022).
“Sebelum ada gas air mata sudah ada pukulan, geletak itu terkapar, gak bergerak, diam, saat itu lah kami di tribun tujuh turun, tapi gak semuanya pak, sebagian, itu sudah awal kerusuhan di sana,” lanjutnya.
Tak lama kemudian, Reza manambahkan bahwa para polisi menembak gas air mata secara membabi buta ke arah tribun timur. Padahal di lokasi tersebut banyak perempuan dan anak-anak.
Reza pun menyaksikan seorang ibu menangis sembari menggendong bayi kecilnya yang sudah tak bernyawa. Ibu tersebut bersama dengan suaminya hanya bisa menangis sembari berusaha berdesak-desakan untuk membawa keluar jenazah bayi malang tersebut dari stadion.