Alhasil, fans Peru menggila dan memulai kerusuhan. Akibatnya, 318 orang meninggal dunia dan mengakibatkan 500 orang luka-luka.
(Sebanyak 318 orang meninggal dunia di Peru)
“Kerusuhan terburuk dalam sejarah sepakbola. Lebih dari 100 orang meninggal dunia setelah polisi menggunakan gas air mata,” tulis Soha dalam artikel yang mereka buat.
“Dalam pertandingan Liga Indonesia antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, fans tuan rumah mencurahkan kemarahannya. Akibatnya, desak-desakan tak terhindarkan setelah kericuhan terjadi. Lebih dari 100 orang meninggal dunia, termasuk anak-anak,” tutup Soha.
(Ramdani Bur)