Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penggunaan Gas Air Mata di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya Langgar Aturan FIFA

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Minggu, 02 Oktober 2022 |06:17 WIB
Penggunaan Gas Air Mata di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya Langgar Aturan FIFA
Momen gas air mata ditembakkan di Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. (Foto: Avirista Midaada/MPI)
A
A
A

Karena desak-desakan dan gas air mata itulah yang membuat banyak korban berjatuh. Tercatat sejauh ini ada 127 orang yang meninggal, dan hal tersebut menjadi yang terbanyak dalam sejarah peristiwa kelam sepakbola di Tanah Air.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)" ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol, Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022).

127 korban meninggal pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya (Aviristia Midaada/MPI)

Korban yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi. Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.

"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," tutup Nica Afinta.

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement