Semuanya Bola mengklaim suporter PSM Makassar melakukan provokasi ketika suporter Kuala Lumpur FC tengah bersorak merayakan kemenangan. Kedua suporter kemudian saling memprovokasi.
“Pendukung KL City saat itu sedang asyik merayakan kejayaan tim, barangkali betukar provokasi sesama mereka, lalu mencetuskan situasi tegang, hingga kendaraan pelaku rusak,” tambah berita tersebut.
Jika benar terjadi seperti yang diberitakan, oknum suporter Kuala Lumpur FC jelas tetap bertanggung jawab. Sebab para suporter PSM tidak melakukan kekerasan yang merugikan suporter tuan rumah.
Alih-alih selesai ketika kedua suporter saling memprovokasi, oknum suporter Kuala Lumpur FC justru tidak mampu menahan emosi. Biar bagaimanapun, tindak kekerasan dalam sepak bola bukan sesuatu yang patut untuk dibenarkan.
(Ramdani Bur)