Hal ini yang membuat Seto tertarik untuk belajar ke Arema FC, bagaimana mencari keberuntungan untuk bisa memenangi pertandingan.

"Saat melawan (PSIS) Semarang dari bola mati, dan itu menit ke-87 dan ke-95, dan saya bilang Arema ini faktor keberuntungannya cukup besar. Ini saya yang harus belajar dari Arema, bagaimana mencari faktor keberuntungannya, coba besok saya tanya," ujar Seto.
Mengantisipasi hal itu, pelatih berusia 48 tahun ini meminta anak asuhnya tetap mengikuti instruksinya selama pertandingan berjalan. Mengingat berkaca di dua pertandingan awal, apa yang diinstruksikannya berbeda dengan apa yang diterapkan pemain di lapangan.
"Sudah bicara mencoba mengikuti instruksi, tapi di lapangan selalu lupa instruksi pelatih. Itu menjadi PR bagi kami. Mudah-mudahan besok mereka nggak lupa apa yang saya instruksikan," tuturnya.
Sementara itu, pemain PSS Sleman, Dedi Gusmawan, mengungkapkan rekan-rekannya siap bermain di pertandingan ketiga Liga 1. Kendati bermain di kandang lawan, Dedi optimis ia dan rekan setimnya mampu memperbaiki kesalahan dan mengikuti instruksi pelatih demi meraih hasil positif.
"Kita semua sebagai pemain sudah siap menjalankan apa yang diinstruksikan pelatih. Mudah-mudahan kami semua bisa menjalankan instruksi yang diberikan pelatih," ujar Dedi.
Arema FC kini tengah menduduki peringkat 10 klasemen sementara Liga 1 dengan torehan 3 poin dari dua laga. Sedangkan PSS masih berada di posisi 14 dengan satu poin dari dua laga awal yang dilakoninya.
(Andika Pratama)