Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpuruk di Awal Pandemi Covid-19, Persija Store Bergeliat Efek BRI Liga 1 2021-2022

Ramdani Bur , Jurnalis-Selasa, 15 Maret 2022 |16:51 WIB
Terpuruk di Awal Pandemi Covid-19, Persija Store Bergeliat Efek BRI Liga 1 2021-2022
Persija Store bergeliat efek BRI Liga 1 2021-2022. (Foto: Dokumentasi Persija Store)
A
A
A

TERPURUK di awal pandemi Covid-19, Persija Store bergeliat efek penyelenggaraan BRI Liga 1 2021-2022 yang bergulir per Agustus 2021. Sekadar informasi, Persija Store berdiri medio Maret 2020.

Namun, baru dua minggu dibuka, Persija Store mesti ditutup karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia, efek pandemi Covid-19. Otomatis, toko harus ditutup alias tidak beroperasi!

Persija Store

(Suasana di dalam Persija Store yang berada di Kawasan Plaza Festival, Kuningan, Jakarta. (Foto: Dokumentasi Persija Store)

Otomatis, manajemen Persija Store harus merumahkan sekira 30-an karyawan yang mereka miliki saat itu. Lantas, berapa lama Persija Store yang berasa di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tidak beroperasi?

Tidak tanggung-tanggung, Persija Store tak beroperasi selama tiga bulan atau hingga Juni 2020. Sekalipun dibuka pada Juni 2020, aktivitas di dalam toko pun dibatasi.

Pengunjung yang datang dibatasi maksimal hanya 50 persen dari kapasitas. Selain itu, jam operasional toko pun dibatasi hanya dari pukul 10.00-19.00 WIB saja.

Karena itu, awal-awal pandemi Covid-19 merupakan momen yang sangat berat bagi Persija Store. Ketika sedang merintis usaha, mereka dan sejumlah perusahaan sejenis juga terkena imbas dari pandemi Covid-19.

Ditambah lagi, kompetisi sepakbola di Indonesia saat itu sedang vakum. Efek pandemi, Liga 1 2020 yang baru berjalan tiga pekan ditangguhkan dan resmi dibatalkan pada 20 Januari 2021.

Otomatis karena tak ada kompetisi, minat konsumen untuk membeli jersey atau merchandise tim kesayangan mereka pun menurun. Karena Efek penjualan offline tak bisa maksimal, manajemen Persija Store memasifkan penjualan via online. Selain itu, manajemen juga bekerjasama dengan beberapa market place yang praktis membantu penjualan mereka.

“Kita siapkan infrastruktur online. Bisa dibilang, penjualan secara online adalah satu-satunya cara kita bertahan di tengah pandemi. Satu lagi, kita juga bekerjasama dengan beberapa market place demi memaksimalkan penjualan,” kata manajer marketing Persija Store, Dicky Hartanto kepada Okezone, Selasa (15/3/2022).

Persija Store

(Persija Store bergeliat efek penyelenggaraan BRI Liga 1 2021-2022. (Foto: Dokumentasi Persija Store)

Penjualan semakin bergeliat ketika kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 bergulir pada 27 Agustus 2021. Pendapatan Persija Store disebut Dicky meningkat 20-25 persen ketimbang sebelumnya.

“Ada peningkatan 20-25 persen setelah kompetisi kembali bergulir,” lanjut Dicky.

Selain itu, Dicky juga berharap Persija Jakarta meraup hasil positif di empat laga sisa BRI Liga 1 2021-2022. Sebab, jika performa Persija Jakarta meningkat, omzet penjualan Persija Store juga melonjak.

“Harapannya Persija Jakarta bisa naik ke peringkat enam. Sebab, performa tim sangat berpengaruh kepada omzet penjualan kami,” tutup Dicky.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement