MANTAN pelatih Timnas Indonesia, Peter Withe, menyindir skuad Garuda jelang menghadapi Singapura di leg I semifinal Piala AFF 2020, Rabu (22/12/2021) pukul 19.30 WIB. Hal yang disinggung Peter Withe adalah kebiasaan klub-klub Tanah Air yang memercayakan posisi penyerang ke pemain asing, yang berakibat minimnya bomber lokal tajam saat ini.
Bisa dibilang seluruh klub Liga 1 2021-2022 mengandalkan penyerang asing musim ini. Sekalipun ada penyerang berpaspor Indonesia, itu pun berstatus naturalisasi, salah satunya Ilija Spasojevic (Bali United) yang berstatus top skor sementara Liga 1 2021-2022.
(Ilija Spasojevic top skor sementara Liga 1 2021-2022)
Pemain lokal tertajam saat ini adalah Irfan Jaya yang mengemas enam gol dari 10 pertandingan. Irfan Jaya pun bukan berstatus sebagai penyerang, melainkan winger.
Fakta di atas membuat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kebingungan membawa penyerang mumpuni ke Piala AFF 2020. Sebanyak empat penyerang yang dibawa ke Piala AFF 2020 tak tampil tajam di Liga 1 2021-2022, yakni Kushedya Yudo (Arema FC), Dedik Setiawan (Arema FC), Ezra Walian (Persib Bandung) dan Hanis Saghara (Persikabo 1973).
Kushedya Yudo baru mengemas dua gol. Ezra Walian dan Dedik Setiawan baru mencetak satu gol. Hanis Saghara lebih parah lagi, yang mana belum mengemas satu bola pun.
Kondisi di atas jauh berbeda ketika Peter Withe menangani Thailand pada 1998-2003. Ketika menangani Thailand, klub-klub lokal jarang menggunakan penyerang asing.
BACA JUGA: Pandit Vietnam Prediksi Timnas Indonesia Kalah dari Singapura, Takut Ketemu di Final Piala AFF 2020?
Alhasil, bakat penyerang-penyerang lokal begitu terasah di kompetisi lokal. Alhasil, Peter Withe bisa mengandalkan penyerang kenamaan di Timnas Thailand macam Kiatisuk Senamuang dan Worrawoot Srimaka.
“Thailand saat itu memiliki banyak penyerang hebat yang kerap menentukan hasil pertandingan, contohnya Kiatisuk Senamuang dan Worrawoot Srimaka. Itu membantu Thailand memenangkan banyak trofi ketika saya menjadi pelatih,” kata Peter Withe yang membantu Thailand juara Piala AFF 2000 dan 2002, mengutip dari Zing News, Rabu (22/12/2021).
(Kiatisuk Senamuang pesepakbola legenda Thailand)
“Ketika saya menangani Thailand, klub-klub jarang mengandalkan penyerang asing. Hal ini membuka peluang penyerang lokal seperti Kiatisuk Senamuang dan Worrawoot Srimaka untuk berkembang,” lanjut pelatih yang membawa Timnas Indonesia finis runner-up Piala AFF 2004.
“Namun, ketika saya menangani Indonesia tidak seperti itu (klub-klub justru mengandalkan penyerang asing). Saya mengatakan ini bukan karena tidak menghormati sepakbola Indonesia. Faktanya mereka lebih suka mengandalkan pemain asing, terutama di posisi penyerang. Hal ini sangat memengaruhi kualitas personel di tim nasional,” tegas pelatih yang dipecat Timnas Indonesia awal 2007.
Terlepas dari itu, ketiadaan penyerang tajam tetap membuat Timnas Indonesia tampil tajam di Piala AFF 2020. Timnas Indonesia tercatat sebagai tim tertajam dengan koleksi 13 gol dari empat pertandingan, alias rata-rata mengemas 3,25 gol per laga. (Ram)
(Rachmat Fahzry)