BALLON dOr adalah trofi yang sangat diidam-idamkan banyak pesepakbola dunia. Sebab bisa meraih trofi tersebut membuktikan bahwa pemain tersebut adalah pesepakbola terbaik.
Kendati begitu, banyak pemain yang justru merasa terpukul jika gagal meraih gelar individu paling prestisius tesebut. Sejumlah pemain pernah terlihat ngambek lantaran gagal merebut trofi Ballon dOr.
Para pemain itu awalnya yakin bisa merebut Ballon dOr karena pada musim tersebut mereka tampil luar biasa dengan meraih berbagai trofi. Namun, ketika mengetahui mereka justru gagal mendapatkan gelar individu tersebut, maka hanya perasaan kecewa yang dirasakan. Lantas siapa saja pemain itu?
Berikut 5 Pemain Ternama yang Ngambek Usai Kalah di Perebutan Trofi Ballon dOr:
5.Wesley Sneijder

Pada musim 2009-2010, Wesley Sneijder tampil luar biasa karena mampu mengantarkan Inter Milan meraih treble winners. Itu adalah pertama kalinya klub asal Italia mampu mengawinkan gelar Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions dalam satu musim.
Tak hanya di level klub, Sneijder juga berhasl mengantarkan Belanda ke babak final Piala Dunia 2010. Walau pada akhirnya Belanda dikalahkan Spanyol 0-1, tetap saja Sneijder kala itu bermain sangat baik.
Kendati begitu, anehnya Sneijder gagal masuk nominasi untuk meraih penghargaan individu itu. Pada musim tersebut Lionel Messi yang hanya membantu Barcelona juara Liga Spanyol 2009-2010 justru memenangkan trofi Ballon dOr.
“Jika hidup saya 100 persen untuk sepakbola, mungkin saya sudah bergabung dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi (dua pesepakbola hebat). Tapi, saya tidak mau dan tidak menyesalinya,” kata Sneijder.
4. Manuel Neuer

Manuel Neuer hampir memenangkan trofi Ballon dOr 2014. Namun, pada akhirnya ia kalah saing dengan Cristiano Ronaldo.
Ketika sadar dikalahkan Ronaldo meski pada tahun tersebut ia sukses mengantarkan Jerman menjuarai Piala Dunia 2014, Neuer lantas meragukan penilaian yang memenangkan CR7. Ia merasa hanya pemain yang bisa mencetak gol dan assist yang dihargai, sementara kiper sepertinya justru sering tak dianggap.
Setelah pertandingan, hal yang ditonjolkan adalah siapa yang mencetak gol dan assist. Mereka cenderung tidak mengingat bahwa kiper mengambil risiko besar untuk mengatur permainan dari belakang,” ucap Manuel Neuer.