Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pelatih Timnas Inggris Asal Pilih Eksekutor Penalti di Final Piala Eropa 2020, Mourinho Lempar Kritik

Cikal Bintang , Jurnalis-Senin, 12 Juli 2021 |16:19 WIB
Pelatih Timnas Inggris Asal Pilih Eksekutor Penalti di Final Piala Eropa 2020, Mourinho Lempar Kritik
Penalti Bukayo Saka berhasil diamankan kiper Italia, Donnarumma. (Foto: REUTERS/Facundo Arrizabalaga)
A
A
A

LONDON – Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, mengkritik juru taktik Tim Nasional (Timnas) Inggris, Gareth Southgate, setelah tumbang adu penalti dari Italia di final Piala Eropa 2020, Senin (12/7/2021) pukul 02.00 WIB. Hal yang membuat Mourinho kesal karena Southgate terkesan asal-asalan dalam menentukan eksekutor tendangan penalti di final Piala Eropa 2020.

Sebagaimana diketahui, The Three Lions -julukan Timnas Inggris- kalah 2-3 dari Italia di babak adu penalti. Saat itu dari lima eksekutor penalti Inggris, tiga di antaranya gagal menemui sasaran.

Marcus Rashford

(Penalti Rashford membentur tiang gawang)

“Saya tidak tahu dalam kasus ini, tetapi saya pikir tidak masalah apakah Anda seorang penendang penalti yang hebat atau tidak. Dalam situasi ini, di mana (Raheem) Sterling? Di mana (John) Stones dan di mana Luke Shaw?,”kata Mourinho dilansir dari Goal Internasional, Senin (12/7/2021).

Lebih lanjut, Mourinho mengkritik keputusan Southgate membebani penendang penalti kepada pemain yang masih sangat muda. Pemain tersebut adalah Bukayo Saka yang masih berusia 19 tahun.

Mourinho mengatakan itu akan menjadi beban besar bagi Bukayo Saka. Terlebih, Saka ditempatkan sebagai eksekutor kelima, yang biasanya menjadi penentu pertandingan.

BACA JUGA: Marcus Rashford Bikin Inggris Kalah di Final Piala Eropa 2020, Lampard Kritik Gaya Penalti Pemain Man United

“Bagi (Bukayo) Saka untuk memiliki nasib sebuah negara di pundaknya, saya pikir terlalu besar bagi seorang Saka untuk menanggungnya,” ujar Mourinho.

“Tetapi saya tidak tahu apakah saya harus menanyakan pertanyaan itu kepada Gareth (Southgate) atau tidak. Karena seringkali yang terjadi adalah pemain yang seharusnya ada, mereka tidak ada. Pemain yang seharusnya ada, mereka lari dari tanggung jawab,” lanjut eks pelatih Tottenham Hotspur tersebut.

Timnas Inggris

Meski begitu, ia tak menyangkal Southgate pasti memiliki alasan tersendiri terhadap keputusannya tersebut. Ia mengatakan Southgate pasti punya opsi strategi terbaik yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

"Gareth (Southgate) adalah pria yang jujur dan pelatih yang protektif sehingga saya tidak percaya dia akan mengatakan pemain A atau pemain B melarikan diri atau mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak siap untuk (mengambil penalti),” kata pelatih asal Portugal tersebut.

Sebelum melakoni adu penalti, laga Italia vs Inggris sama kuat 1-1. Inggris unggul lebih dulu lewat Luke Shaw pada menit kedua. Sementara Italia menyamakan kedudukan via aksi Leonardo Bonucci di menit 67.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement