LONDON - Kiper Arsenal, Bernd Leno, melakukan kesalahan fatal yang berujung pada hasil negatif timnya saat menghadapi Everton di pekan ke-32 Liga Inggris 2020-2021. Pada laga tersebut, Arsenal dipaksa takluk 0-1 oleh pasukan Carlo Ancelotti.
Bermain imbang tanpa gol di babak pertama Arsenal harus menelan pil pahit di akhir laga sebab Everton berhasil membobol gawang mereka di menit ke-76.
Gol tersebut terjadi lantaran Leno gagal menghalau tembakan Richarlison dengan sempurna. Meski demikian pelatih Arsenal, Mikel Arteta menolak mengkambinghitamkan Bernd Leno atas kekalahan timnya kontra Everton. Ia menyebut bahwa Leno hanya tidak beruntung saja pada kejadian itu.
"Saya akan mengatakan kepada dia (Leno) bahwa kita semua pasti pernah membuat kesalahan," ujar Arteta dilansir dari laman resmi Arsenal, Sabtu (24/4/2021)
Baca juga: Dikalahkan Everton, Arteta Merasa Arsenal Bermain Lebih Baik
"Kesalahan merupakan bagian dari sepakbola. Sekarang ia harus mempersiapkan diri untuk bangkit dan fokus untuk tantangan berikutnya," tambahnya.
Ketimbang mempermasalahkan kesalahan pemainnya, Arteta lebih menyoroti kinerja wasit yang dianggapnya kurang tepat dalam mengambil keputusan.
Salah satunya ketika The Gunners -julukan Arsenal- nyaris unggul lebih dulu atas Everton di menit ke-53.
Hal itu terjadi setelah Dani Ceballos dijatuhkan Richarlison di kotak terlarang. Akan tetapi, setelah VAR meninjau pelanggaran tersebut, ternyata winger Arsenal Nicolas Pepe lebih dulu berada dalam posisi offside sehingga Arsenal gagal mendapatkan penalti.
Situasi tersebut cukup disayangkan oleh Arteta. Sebab iya yakin hasil akhir bisa saja berpihak pada Arsenal andai timnya mendapat penalti.
"Kami mengendalikan permainan dan kami memiliki beberapa peluang dan celah. Kami memiliki penalti yang jelas yang entah bagaimana dianulir dan kemudian kami mencetak gol bunuh diri," ujar Arteta dilansir dari laman BBC Sportlive.
"Saya rasa itu jelas penalti, tapi keputusan yang diambil wasit berbeda. Tapi bagaimanapun ini adalah hasil yang harus kami terima sekarang," tukasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)