BEOGARD – Ban kapten yang dikenakan Cristiano Ronaldo pada pertemuan Tim Nasional (Timnas) Portugal melawan Serbia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa telah laku dijual dalam sebuah pelelangan. Rencananya, dana yang terkumpul ini akan digunakan untuk membantu operasi seorang bayi di Serbia.
Sebagaimana diketahui, pertemuan Portugal melawan Serbia sendiri mengundang sebuah kontroversi yang berkaitan dengan Cristiano Ronaldo. Pemain berjuluk CR7 itu membuang ban kaptennya lantaran tak terima dengan keputusan wasit yang menganulir golnya di menit-menit akhir laga.

Padahal, rekaman pertandingan memperlihatkan bola telah melewati garis gawang. Namun karena tidak dipergunakannya teknologi garis gawang di ajang kualifikasi Piala Dunia ini, gol pun akhirnya tetap dianulir.
BACA JUGA: 5 Calon Peraih Trofi Ballon dOr 2021 per April
Ronaldo pun akhirnya gagal mengantar Portugal meraih kemenangan. Laga berakhir dengan skor 2-2. Mendapati hasil ini, Ronaldo yang kesal pun membuang ban kaptennya usai laga rampung digelar.
BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Bucin kepada Georgina Rodriguez
Ternyata, ban kapten tersebut kemudian dipungut oleh seorang petugas pemadam kebakaran yang tengah bertugas di stadion tersebut. Petugas bernama Djordje Vukicevic itu menyadari bahwa ban kapten ini dapat sangat berguna.
Setelah meminta persetujuan tim, Vukicevic kemudian menyerahkan ban kapten itu kepada sebuah badan amal. Pelelangan pun telah diatur dan mendapat atensi besar karena citra dari Cristiano Ronaldo.
Seseorang yang belum diketahui identitasnya pun berhasil memenangkan pelelangan tersebut. Dia membawa pulang ban kapten Ronaldo usai membayar 64 ribu euro atau sekira Rp1 miliar.

Seluruh dana ini akan digunakan untuk membantu seorang bayi di Serbia yang menderita atrofi otot tulang belakang. Dia bernama Gavrilo Djurdjevic yang kini usianya baru menginjak enam bulan.
Dana dari pelelangan ini telah menambah besaar pundi-pundi bantuan yang didapat bayi Gavrilo Djurdjevic. Pihak keluarga menyatakan telah menerima sumbangan senilai 500 ribu euro atau sekira Rp8,5 miliar sejauh ini.
(Ramdani Bur)