MEGABINTANG Juventus, Cristiano Ronaldo, telah diakui sebagai salah satu pesepakbola terbaik yang pernah ada dalam sejarah. Hal ini telah dibuktikan dengan berbagai rekor yang dibukukannya di atas lapangan serta banyaknya penghargaan dan gelar juara yang telah ia raih.
Kendati demikian, untuk bisa mencapai di titik ini bukanlah hal yang mudah bagi pemain berjuluk CR7 tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan petinju Gennady Golovkin yang disiarkan DAZN, Ronaldo mengungkapkan bahwa ia sudah melakukan banyak pengorbanan sejak masih kecil.
Pada usia 11 tahun, ia sudah harus meninggalkan rumahnya dan Madeira untuk menuntut ilmu sepakbola di akademi Sporting Lisbon. Selain itu, Ronaldo remaja juga sempat sangat terpukul ketika ayahnya meninggal dunia.
Baca juga: Setelah Bercinta dengan Cristiano Ronaldo, Natacha Rodrigues Doakan Georgina Rodriguez

“Saya lahir di pulau Madeira dan ketika saya berusia 11 tahun, Sporting (Lisbon) datang untuk berbicara dengan orang tua saya. Mereka mengatakan bahwa mereka tertarik pada saya, tetapi saya harus pergi untuk tinggal di Lisbon,” ungkap Ronaldo kepada DAZN, Rabu (16/12/2020).
“Meninggalkan keluarga adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Saat-saat terberat saya adalah ketika saya pindah ke Lisbon dan ketika saya kehilangan ayah saya," sambungnya.
"Saya pikir memiliki emosi itu bagus. Saya tidak menyembunyikan siapa saya. Orang-orang mengatakan bahwa pria tidak menangis, tetapi siapa bilang pria tidak menangis? Kita semua memiliki perasaan dan emosi dan kita harus mengungkapkannya,” jelas CR7.
Dari Sporting Lisbon itulah perjalanan karier Cristiano Ronaldo mulai berkembang hingga kemudian pada musim panas 2003 ia direkrut Manchester United. Di bawah bimbingan Sir Alex Ferguson, Ronaldo pun menjelma menjadi salah satu pemain yang disegani di dunia. Trofi Ballon d’Or ia sabet pada 2008.
Luar biasanya, hingga kini sudah berusia 35 tahun, Ronaldo masih terus menampilkan performa yang gemilang. Bahkan, kapten Timnas Portugal itu masih menjadi mesin gol yang mematikan. Diakui oleh Ronaldo bahwa untuk bisa menjadi seperti ini, ia benar-benar menjaga kondisi tubuhnya sejak muda.
“Pada usia 33 tahun Anda mulai berpikir bahwa kaki Anda akan lelah. Saya ingin tetap berada dalam bidang olahraga, dalam sepakbola. Orang-orang akan melihat saya dan berkata, 'Cristiano adalah pemain luar biasa, tetapi sekarang dia lambat.’ Saya tidak menginginkan itu," jelas CR7.

“Anda dapat mengubah tubuh Anda secara drastis, tetapi masalahnya bukan itu. Itu tergantung pada pola pikir Anda, motivasi Anda dan pengalaman Anda, yang menurut saya adalah hal yang paling kompleks,” paparnya.
"Dalam olahraga, Anda bisa menjadi dewasa. Lihatlah (Roger) Federer di tenis. Dia berusia 37 atau 38 tahun dan dia masih berada di puncaknya, dan ada beberapa di dunia tinju juga. Saya berkorban untuk menjadi yang terbaik di dunia, tapi yang terpenting bagi saya adalah menjadi orang baik,” pungkas Cristiano Ronaldo.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)