MANCHESTER – Kiprah Bruno Fernandes dalam setengah musim perdananya bersama Manchester United sungguh cemerlang. Pemain asal Portugal itu tercatat mengemas 12 gol dan delapan assist dalam 22 penampilan di semua kompetisi sejak Februari 2020. Sebagian dari 12 golnya diketahui berasal dari penalti.
Hadiah tendangan 12 pas seakan menjadi teman akrab Man United sepanjang musim 2019-2020. Setan Merah dihadiahi 22 penalti oleh wasit di semua kompetisi. Dari jumlah tersebut, hanya empat yang gagal, sementara 18 lainnya sukses dikonversi menjadi gol.
Hampir setengah dari 18 gol penalti itu dicetak oleh Bruno Fernandes. Ya, hanya empat gol saja yang dicetak pemain berusia 25 tahun itu, yang tidak berasal dari titik putih. Itu menandakan sang pemain sangat ahli menjadi algojo tendangan 12 pas.
Baca juga: Bruno Fernandes Disarankan Ubah Gaya Main Musim Depan

Sepanjang kariernya, Bruno Fernandes sukses mengonversi 26 dari 28 penalti. Rasio suksesnya mencapai 90% lebih. Itu berarti, setiap ada penalti, serahkan saja kepada pemain kelahiran Maia tersebut. Ia bahkan sukses mencetak 19 gol penalti secara beruntun dari 19 kesempatan terakhir.
Mantan pemain Sporting Lisbon itu sadar kemampuan penaltinya banyak dibicarakan orang. Namun, Bruno Fernandes mengaku tidak ada rahasia khusus dari keahlian itu. Ia hanya sering mengasah eksekusi penalti di lapangan latihan.
“Saya tidak punya rahasia. Saya hanya sering berlatih penalti di lapangan latihan. Saya selalu memperhatikan kiper sebelum menendang penalti, bagaimana mereka mengambil posisi, dan mencari tahu bagaimana cara mereka menghalau tembakan ke gawang,” ujar Bruno Fernandes, dikutip dari Goal, Minggu (23/8/2020).
“Dari situ, juga pertandingan dan apa yang saya rasakan di lapangan, saya memutuskan bagaimana cara mengeksekusi penalti terbaik. Saya tidak punya teknik khusus dalam mengambil penalti. Saya hanya mengeksekusi dengan senyaman mungkin,” imbuh suami dari Ana Pinho itu.
Salah satu teknik yang paling terkenal dari Bruno Fernandes adalah melompat sebelum menembak bola. Cara tersebut terbukti ampuh dalam menaklukkan kiper. Sebab, ia selalu melihat ke arah mana bahu kiper bergerak, tepat di detik terakhir ketika kakinya hendak melepaskan tembakan.
Teknik tersebut sukses mengecoh sebagian besar kiper yang dihadapi Bruno Fernandes. Sekadar informasi, kali terakhir dirinya gagal mengeksekusi penalti adalah pada Oktober 2018. Setelah itu, dalam 19 kesempatan, semua mampu dikonversi menjadi gol.
Namun, teknik melompat itu bukannya tanpa cela. Kiper terakhir yang mampu menggagalkan eksekusi Bruno Fernandes, Miguel Soares, justru menggunakan teknik tersebut sebagai trik untuk menipu. Ia menggerakkan bahu ke kiri sehingga Bruno menembak ke kanan, persis seperti arah yang diinginkan sang kiper.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)