Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Klub Eropa dengan Usia Termuda, Nomor 1 Baru 19 Tahun 9 Bulan!

Andika Pratama , Jurnalis-Selasa, 04 Agustus 2020 |20:32 WIB
5 Klub Eropa dengan Usia Termuda, Nomor 1 Baru 19 Tahun 9 Bulan!
Ilustrasi Bola (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SEPAKBOLA sekarang telah menjadi industri tempat berputarnya uang dalam jumlah besar, terutama di Eropa. Selain mengincar prestasi, klub-klub Eropa juga mau mendapatkan pemasukan besar. Salah satu cara agar mendapatkan pendapatan fantastis adalah dengan membeli pemain bintang.

Keberadaan pemain bintang akan membuat pernak-pernik klub laku di pasaran sehingga pemasukan pun bertambah. Akan tetapi, para pemain bintang di sisi lain tidak bagus untuk perkembangan bibit-bibit muda. Para pemain muda kesulitan mendapatkan jam terbang untuk mematangkan kemampuannya.

Meski begitu, tidak semua klub mengandalkan para pemain bintang. Ada beberapa klub yang menaruh kepercayaan kepada para pemain muda. Klub-klub itu nantinya akan membina para pemain muda mereka untuk dijual dengan harga mahal nantinya. Berikut lima klub Eropa yang mengandalkan para pemain muda pada musim ini, menyadur dari Sportskeeda, Selasa (4/8/2020).

5. FC Nordsjaelland (21 Tahun Enam Bulan)

Klub Denmark Nordsjaelland cukup sukses di kompetisi domestik dengan para pemain mudanya. Nordsjaelland mengakhiri Liga Denmark di posisi keenam dengan para pemain yang rata-rata berumur 21 tahun enam bulan.

Sebanyak 71 persen dari semua gol Nordsjaelland musim ini dicetak oleh pemain di bawah usia 21 tahun. Pencetak gol terbanyak Nordsjaelland adalah Mikkel Damsgaard (20 tahun) dan Mohammed Kudus (19 tahun). Mereka musim depan akan meninggalkan Nordsjaelland dengan total biaya 15,5 juta euro (sekira Rp266 miliar).

4. FC Luftetari (21 Tahun Lima Bulan)

Klub Albania, Luftetari, menempati posisi kedua dalam daftar ini. Luftetari mengandalkan para pemain muda dengan rata-rata umur 21 tahun lima bulan untuk berjuang di Liga Albania. Luftetari memilih para pemai muda karena masalah finansial yang menjerat sang pemilik, Grigor Tavo.

Masalah finansial itu membuat Luftetari hanya bisa memaksimalkan jasa para pemain muda. Hal itu membuat Luftetari mengakhiri musim ini dengan posisi paling buncit di klasemen Liga Albania.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement