BARCELONA – Kegagalan Barcelona dalam mempertahankan gelar juara membuat pelatih Quique Setien kian ragu dengan masa depannya di Cam Nou. Pelatih 61 tahun itu bahkan tak yakin apakah dirinya akan tetap menangani Gerard Pique dan kolega saat kembali bermain di Liga Champions, Agustus nanti.
Barcelona sendiri masih akan menghadapi leg kedua babak 16 besar kontra Napoli. Jika berhasil mengatasi perlawanan Gennaro Gattuso, mereka hampir dipastikan akan menghadapi Bayern Munich yang diprediksi bakal melewati hadangan Chelsea.
Melihat lawan yang akan dihadapi dan performa Barcelona di bawah asuhan Setien, eks pelatih Real Betis itu diragukan untuk mendampingi Barcelona. Meski begitu, Setien sendiri berharap bisa menyelesaikan pekerjaanya di Camp Nou.
“Saya berharap menjadi pelatih Barcelona di Liga Champions tetapi saya tidak tahu. Saya setuju dengan Messi tentang beberapa hal. Saya rasa kami harus melakukan kritik terhadap diri sendiri dan jika kita tidak melakukannya, itu akan merugikan kita apa pun yang ingin kami lakukan,” ujar Setien, seperti dilansir dari laman Goal International, Jumat (17/7/2020).
Baca juga: Setien: Messi Jarang Cetak Gol? Kini Dia Lebih Suka Beri Assist
“Kami telah berusaha meningkatkan selama bulan-bulan ini bahwa kami telah berada di sini, ada hal-hal yang telah merugikan kami meski berkali-kali kami telah berusaha membuatnya untuk jadi lebih baik,” tambahnya.
Berbicara mengenai kekalahan timnya di laga kontra Osasuna, Setien mengakui tim lawan bermain cukup baik di laga tersebut. Seperti diketahui, Barcelona gagal meraih kemenangan saat menjamu Osasuna di laga pekan ke-37 La Liga Spanyol 2019-2020, yang berakhir pada Jumat (17/7/2020) dini hari WIB.
Barcelona tepatnya kalah 1-2 dari Osasuna meski tim tamu sudah bermain 10 pemain sejak menit ke-77. Bermain di kandang sendiri, Blaugrana tertinggal lebih dulu di babak pertama.
Jose Arnaiz membawa Osasuna unggul lewat gol di menit ke-15. Barcelona sempat menyamakan kedudukan di paruh kedua lewat aksi Lionel Messi.
Namun, tim tamu secara mengejutkan bisa kembali mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Roberto Torres Morales menjadi mimpi buruk Marc-Andre Ter stegen lewat gol telatnya di pengujung laga.
“Semuanya berujung pada kesuksesan, hari ini lawan menembak tiga kali dan mencetak dua gol, kami memiliki lima belas tembakan dan kami tidak tampil dengan cukup baik untuk menyelesaikan pertandingan ini” tandasnya.
(Ramdani Bur)