MANCHESTER – Manchester City siap berbelanja pemain besar-besaran pada bursa transfer musim panas 2020, tak lama setelah dinyatakan bebas dari hukuman UEFA. Seperti diberitakan The Guardian, Selasa (14/7/2020), manajemen Man City akan mengeluarkan 150 juta pounds atau sekira Rp2,7 triliun untuk berbelanja sejumlah pemain top pada bursa transfer kali ini.
Sebelumnya, Man City agak ragu berbelanja pada bursa transfer kali ini. Sebab, masa depan mereka di kompetisi antarklub Eropa sempat tak menunggu imbas hukuman UEFA. Sekadar informasi, pada 15 Februari 2020 UEFA mengeluarkan hukuman larangan tampil di kompetisi antarklub Eropa selama dua musim kepada Man City imbas dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
(De Bruyne bertahan di Stadion Etihad)
Saat itu, UEFA menilai Man City telah melakukan penggelembungan dana sponsor, sesuatu yang diharamkan UEFA. Akan tetapi, kubu Man City tidak patah arang dan mengajukan banding kepada Badan Arbitrase Olahraga (CAS).
Pada 8-10 Juni 2020, Man City yang dipimpin pengacara ternama asal Inggris, David Pannick, menjalani sidang CAS di Laussane, Swiss, pada 8-10 Juni 2020. Setelah menunggu selama sebulan, hasil persidangan pun muncul pada Senin 13 Juli 2020.
Keputusan dari sidang CAS menyebutkan Man City lepas dari hukuman UEFA, sehingga berhak ambil bagian di Liga Champions 2020-2021. Sejumlah pemain yang sebelumnya diisukan pergi seperti Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva, dipercaya akan bertahan di Stadion Etihad.
BACA JUGA: Man City Lepas dari Hukuman UEFA, Lampard: Chelsea Harus Pertahankan Empat Besar
Selain itu, kepastian bermain di Liga Champions merupakan daya tawar yang dimiliki Man City kepada sang pemain incaran. Sekarang yang jadi pertanyaan, siapa pemain yang diburu Man City?
Menurut laporan The Guardian, uang 150 juta pounds akan digunakan Man City untuk mendaratkan dua bek tengah, yakni David Alaba (Bayern Munich) dan Kalidou Koulubaly (Napoli).
(David Alaba diburu Manchester City)
Sekadar informasi, pertahanan menjadi titik lemah utama Man City musim ini yang menyebabkan mereka gagal menjuarai Liga Inggris. Performa Man City menurun semenjak Aymeric Laporte mengalami cedera. Fernandinho yang diplot menggantikan Laporte, bermain jauh di bawah standar.
Meski begitu, Man City tak sekadar hanya menggelontorkan uang pada bursa transfer musim panas 2020. Nantinya, manajemen Man City juga akan menjual sejumlah pemain yang tenaganya sudah tak lagi digunakan sang pelatih, Josep Guardiola.
Karena itu, menarik menanti aktivitas transfer Man City pada bursa transfer musim panas 2020. Momen ini sangat krusial bagi Man City yang memburu trofi Liga Inggris dan Liga Champions 2020-2021.
(Fetra Hariandja)