"Perihal blunder untuk gol Kroasia, saya sebenarnya berniat untuk mengangkat bola dan memberikannya kepada Toto Salvio, tapi saya gagal. Bola memiliki efek yang tidak terduga dan pergi ke arah Rebic. Semua orang berpikir saya ingin mencungkilnya, tetapi tidak seperti itu,” jelas Caballero, seperti dilansir dari Goal, Jumat (29/5/2020).
“Saya tidak pernah menendang bola seperti itu dalam hidup saya. Sehari setelah kesalahan saya di Piala Dunia, semua orang memiliki nomor saya. Saya tidak bersenang-senang. Pesan yang sangat ekstrem dikirimkan kepada saya, termasuk ancaman kematian. Dan mereka membuat saya banyak berpikir tentang keluarga dan masa depan saya,” bebernya.
(Ramdani Bur)