LONDON – Wali Kota London, Sadiq Khan, tidak setuju sisa Liga Inggris 2019-2020 digulirkan pada 12 Juni 2020. Menurut pandangan Sadiq, terlalu cepat kembali menggulirkan kompetisi dalam waktu dekat, mengingat pandemi virus corona di Negeri Ratu Elizabeth belum mengalami penurunan.
Pada Senin 11 Mei 2020, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi lampu hijau agar seluruh event olahraga di Inggris dapat kembali berputar, paling cepat 1 Juni 2020. Merujuk perkataan Boris Johnson, Liga Inggris dapat menggulirkan kompetisi pada 12 Juni 2020, sesuai kesepakatan yang dilakukan pada 1 Mei 2020.

(Markas Arsenal, Stadion Emirates)
Hanya saja, Sadiq yang diketahui sebagai fans Liverpool tidak setuju jika Liga Inggris 2019-2020 kembali digulirkan dalam waktu dekat, terlebih digelar di wilayahnya (London). Jika Sadiq tidak memberi izin pertandingan di London jelas menimbulkan masalah.
BACA JUGA: FA Indikasikan Beri Gelar Juara Liga Inggris 2019-2020 kepada Liverpool
Sebab, sebelumnya FA dan Premier League merencanakan untuk menggelar sisa Liga Inggris 2019-2020 di tempat netral. Dari delapan stadion yang dipilih, dua di antaranya berada di Kota London yakni Stadion Emirates dan Stadion London. Karena itu, FA dan Premier League mesti mengubah daftar stadion yang dijadikan venue netral jika Sadiq Khan tak memberikan izin.
“Sadiq sangat tertarik Liga Inggris kembali digulirkan. Namun, melihat negara yang belum benar-benar lepas dari krisis virus corona, yang mana ada ratusan orang meninggal setiap hari, Sadiq percaya terlalu cepat membahas kembali bergulirnya Liga Inggris, terkhusus di Kota London,” kata juru bicara Sadiq Khan, mengutip dari The Sun, Rabu (13/5/2020).
“Sebagai penggemar Kiverpool, Sadiq tentu ingin Liga Inggris kembali bergulir. Namun, Sadiq paham seharusnya kompetisi digulirkan ketika kondisi sudah benar-benar aman,” lanjut juru bicara Sadiq.
Hingga hari ini, tercatat ada 226.463 kasus positif virus corona di United Kingdom (Inggris, Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia). Dari jumlah tersebut menyebabkan 32.692 orang meninggal dunia.
(Fetra Hariandja)