Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luis Figo Ungkap Rasa Tidak Senangnya terhadap Roberto Mancini

Hendry Kurniawan , Jurnalis-Minggu, 03 Mei 2020 |21:09 WIB
Luis Figo Ungkap Rasa Tidak Senangnya terhadap Roberto Mancini
Roberto Mancini dan Luis Figo (Foto: AFP)
A
A
A

LISBON – Melalui Instagram Live, legenda sepakbola Portugal, Luis Figo, menceritakan tentang hubungannya dengan para pelatih yang pernah menanganinya kala ia masih menjadi pemain. Akan tetapi, ternyata ada satu sosok yang tidak terlalu disukainya, yaitu Roberto Mancini.

Selama berkarier sebagai pesepakbola Figo sejatiya cukup sering berganti klub. Itulah mengapa ia telah merasakan bekerja sama dengan berbagai tipe pelatih. Adapun satu yang menurutnya memberi pengaruh besar dalam kariernya adalah Carlos Queiroz.

Baca juga: Figo Sudah Maafkan Komentar Nyeleneh Ronaldo soal Istrinya

Luis Figo

Figo bekerja sama dengan Queiroz saat berda di Timnas Portugal U-20 pada 1990 dan Sporting Lisbon (1993). Pada saat itu, Figo mendapat banyak masukan dari Queiroz yang membuatnya mampu mengembangkan karier. Kemudian mereka dipertemukan lagi di Real Madrid pada 2003.

Jika Figo merasa sangat bahagia bisa dilatih oleh Queiroz, namun yang ia rasakan terhadap Mancini justru sebaliknya. Sebab, ketika membela Inter di bawah arahan Mancini, Figo hampir selalu menjadi cadangan. Kalaupun mendapat kesempatan bermain, itu sudah di menit-menit akhir.

“Saya bersenang-senang dengan hampir semua pelatih, terutama dengan Queiroz yang merupakan yang paling penting dalam karier saya. Bersama (Johan) Cruyff, saya memiliki pengalaman yang tak terlupakan di Barcelona. Lalu saya memiliki (Luiz Felipe) Scolari, (Jose) Mourinho di Inter, dan (Vicente) Del Bosque, semua pelatih hebat," tutur Figo dalam Instagram Live, Minggu (3/5/2020).

“Saya menderita di Inter (di bawah arahan Mancini), tetapi bukan karena saya sedikit bermain. Saya berusia 34 tahun ketika itu, saya tahu apa yang bisa saya berikan, tetapi tidak normal bagi seseorang untuk mencadangkan Anda selama 85 menit dan kemudian menempatkan Anda di akhir permainan untuk melihat apakah Anda meledak. Anda harus menjadi seorang profesional terbaik dan menerima segalanya, tetapi kemudian hubungannya tidak sama,” jelasnya.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement