BRESCIA – Penyerang Brescia, Mario Balotelli, mengaku ingin merintis karier sebagai pelatih. Namun, pria berkebangsaan Italia tidak mau melatih pemain profesional. Sebab, dirinya sendiri kesulitan mengatur temperamen dan perilaku.
Nama Mario Balotelli melesat sebagai pesepakbola muda berbakat pada pertengahan dekade 2010. Sayangnya, bakat besar itu tertutupi oleh sejumlah kontroversi yang pernah dilakukan pemain berdarah Ghana tersebut.
Baca juga: Didekati Juventus, Balotelli Pilih Ikuti Kata Hati ke Milan

Latar belakangnya yang sulit semasa kecil, membuat temperamen Mario Balotelli sulit diatur. Ia tak segan berkelahi dengan pelatih seperti terhadap Roberto Mancini ketika di Manchester City atau mendebat sang juru taktik seperti kepada Jose Mourinho di Inter Milan.
Catatan hitam terhadap pelatihnya itu tidak membuat Mario Balotelli enggan meniti karier sebagai allenatore di masa depan. Namun, ia tidak mau melatih pesepakbola profesional dan memilih hanya pada level usia dini saja.
“Saya tidak tahu soal masa depan. Jika saya harus menjadi pelatih, saya memiliki karakter yang sulit ditebak. Jadi, saya tidak tahu bagaimana bereaksi jika ada anak muda yang bertindak kasar,” tutur Mario Balotelli, dilansir dari Football Italia, Kamis (30/4/2020).
“Sikap tidak sopan terhadap sesama saja bakal membuat saya gila, apalagi ketika saya menjadi pelatih. Mungkin, saya lebih suka bekerja sama dengan anak-anak daripada pesepakbola profesional,” tutup pemain berusia 29 tahun tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)