Ranieri: Lebih Sulit Bawa Parma Lepas dari Degradasi ketimbang Antar Leicester Juara
SAMPDORIA – Pelatih Sampdoria, Claudio Ranieri, menyebut menyelamatkan Parma lepas dari jurang degradasi lebih sulit ketimbang membawa Leicester City juara Liga Inggris 2015-2016. Hal itu diungkapkan Ranieri karena ia masuk ke Parma di pengujung musim, berbeda halnya saat menangani Leicester yang mana ia menjalani satu musim penuh.
Parma di musim 2006-2007, awalnya ditangani pelatih AC Milan saat ini, Stefano Pioli. Hanya saja dalam 22 pertandingan awal, Parma hanya mencetak tiga kemenangan. Alhasil, Giuseppe Rossi dan kawan-kawan mendekam di dasar klasemen dengan koleksi 15 angka.
Karena itu, manajemen Parma memutuskan memecat Pioli dan menggantinya dengan Ranieri. Tidak disangka, Ranieri yang sebelumnya sempat menangani Valencia dan Chelsea itu memberi keajaiban kepada Parma.
Dari 16 pertandingan tersisa di Liga Italia 2006-2007, Parma meraih tujuh menang, enam imbang dan tiga kalah. Alhasil, Parma mendapatkan 27 poin tambahan dan menutup musim dengan raihan 42 poin. Posisi itu sudah cukup menempatkan Parma di posisi 12 klasemen akhir Liga Italia 2006-2007 dan terhindar dari jeratan degradasi.
BACA JUGA: 6 Pemainnya Positif Virus Corona, Ranieri Serukan Tes Menyeluruh
“Istri saya meyakinkan saya untuk mengambil pekerjaan itu (menangani Parma). Saat itu, saya diberi tugas menyelamatkan Parma dari jeratan degradasi. Bisa dibilang, tugas itu lebih berat ketimbang saat mengantarkan Leicester City juara Liga Inggris,” kata Ranieri mengutip dari Football Italia, Jumat (17/4/2020).
