NYON – Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) akan meminta uang dalam jumlah besar kepada klub maupun operator kompetisi jika Piala Eropa 2020 benar mengalami penundaan. Seperti diberitakan Daily Mail, Selasa (17/3/2020), UEFA akan meminta kompensasi sebesar 275 juta pounds atau setara Rp5,05 trilun atas penundaan tersebut.
Lantas, mengapa UEFA meminta kompensasi kepada klub dan operator kompetisi? Sekadar informasi, sejumlah klub dan operator kompetisi menyarankan Piala Eropa 2020 yang memulai kick off pada Sabtu 13 Juni 2020 dini hari WIB untuk diundur.
(Stadion Wembley venue semifinal dan final Piala Eropa 2020)
Sebab di tanggal tersebut, sejumlah kompetisi elite Eropa berpotensi masih bergulir, mengingat saat ini kompetisi tengah ditunda karena pandemi virus corona. Sejumlah kompetisi memang dijadwalkan akan kembali menggelar pertandingan pada awal April 2020.
BACA JUGA: Gara-Gara Virus Corona, Piala Eropa 2020 Digelar November
Hanya saja, karena pandemi virus corona diprediksi belum reda pada awal April 2020, kompetisi kemungkinan baru kembali digulirkan di medio Mei 2020. Jika kompetisi kembali bergulir pertengahan Mei 2020, kompetisi elite Eropa seperti Liga Italia, Inggris dan Spanyol kemungkinan berakhir pertengahan Juli 2020.
Rencananya pada hari ini, Selasa (17/3/2020), UEFA akan mengadakan telekonferensi video dengan 55 negara anggota mereka. Hal itu dilakukan untuk menentukan kapan Piala Eropa 2020 akan digulirkan.
Kemungkinan besar, Piala Eropa 2020 akan mengalami pemunduran dari jadwal semula. Jika tidak digelar pada November 2020, Piala Eropa kemungkinan digulirkan tahun depan, atau tepatnya Juni hingga Juli 2021.
(Fetra Hariandja)